Tuesday, March 22, 2016

Kalafina the Best Live :Red Day

Setelah Blue Day sekarang giliran Kalafina the Best Live : Red day yang gw bahas, sama seperti konser Blue Day yang membawakan lagu-lagu dari album best Blue maka kali ini giliran lagu-lagu dari album Red yang disuguhkan. Seperti apa kemeriahan konser ini? jya hajimemasyou

Konser ini dibuka dengan megah lewat lagu Misterioso yang dilanjutkan dengan lagu yang musiknya mengajak untuk bergoyang yaitu Te To Te To Me To Me di lagu ini juga Kalafina mencoba untuk menyanyi sambil menari dan menurut gw tariannya terlihat lucu hehehehehehehe pembuka yang meriah masih berlanjut dengan lagu Fantasia yang lumayan up beat dan kemudian dilanjutkan dengan sesi mc.

Setelah mc Lacrimosa dinyanyikan, lagu bernuansa dark ini merupakan salah satu lagu favorit gw, gw suka saat Wakana dan Keiko bernyanyi bersama di lagu ini. Setelah Lacrimosa dilanjutkan dengan lagu Kagayaku Sora Shijima ni wa yang slow kemudian dilanjutkan dengan Aria yang slow dan memiliki nuansa dark juga dan akhirnya Believe dinyanyikan. Setelah lagu-lagu yang bernuansa slow dan dark , suasana sedikit ceria saat moonfesta dinyanyikan, disini Kalafina juga mencoba menyanyi sambil menari setelah keceriaan yang dibawa Moonfesta, Neverending membuat suasana menjadi sedikit sendu. Suasana sendu tersebut semakin terasa saat Hikari Furu dinyanyikan berikutnya. Berikutnya adalah lagu yang berjasa membuat gw menjadi fans trio ini yup Hikari no Senritsu lagu yang menurut gw punya musik yang unik karena memiliki unsur kegembiraan dan kesedihan ini adalah lagu yang pengen banget gw denger langsung saat mereka tampil di AFAID yang sayangnya belum terwujud saat itu, semoga mereka datang lagi ke Indonesia dan menyanyikan lagu ini amin ^_^

Saat lagu Instrumental yang berjudul When the Fairy tale Ends dimainkan, Kalafina berganti kostum dan muncul kembali dengan membawakan Fairy Tail yang diawali dengan permainan efek lampu. Lagu debut mereka Oblivious menjadi sajian selanjutnya yang disambung dengan Kyrie dan Consolation yang juga merupakan judul album keempat mereka. Panggung makin membara bukan Cuma karena kostum Kalafina berwarna merah tapi juga berka lagu Ongaku yang dinyanyikan setelahnya. Lagu Ongaku merupakan lagu yang selalu dinyanyikan Kalafina dalam konsernya dan sepertinya juga merupakan favorit penonton yang mengayunkan tangannya dengan penuh semangat. Kalafina memperkenalkan anggota band pengiringnya dalam sesi mc kali ini sekaligus mengungkapkan betapa cepatnya waktu berjalan karena tidak terasa mereka sudah akan membawakan lagu penutup konser itu Yume no Daichi.

Penonton masih setia di tempat duduk mereka sambil meneriakkan An Ko Ru atau encore dalam bahasa Jepang dan keinginan itu terwujud karena satu persatu anggota band muncul kembali diatas panggung dan akhirnya lampupun menerangi Kalafina yang menyanyikan lagu Eden dengan anggun sambil menghampiri dan melambaikan tangan kepada penonton yang berada di sisi kanan dan kiri panggung. Mune no Yukue menjadi lagu selanjutnya yang dinyanyikan sebelum akhirnya Alleluia menutup konser tersebut dengan cantik.

Secara keseluruhan gw puas dengan konser ini dan jelas merekomendasikan ini kepada penggemar Kalafina yang belum nonton. Kalau teman-teman bingung buat memilih yang mana yang sebaiknya ditonton dulu antara Blue day atau Red Day mungkin bisa memilih dari setlist yang ditampilkan, soal kostum Kalafina memakai kostum yang sama untuk dua hari itu kecuali satu kostum yang mewakili warna konser hari itu.

Selamat menonton semua ^_^

Thursday, March 10, 2016

Bread of Happiness


Gw baru saja selesai menonton sebuah film Jepang dengan judul Bread of Happiness, yang menceritakan tentang kehidupan sepasang suami istri Mizushima dan Rie yang membuka Kafe bernama kafe Mani disebuah daerah pedesaan yang bernama Tsukiura. Mani adalah judul buku kesukaan Rie sejak kecil. Menu utama di kafe tersebut adalah roti buatan Mizushima dan kopi buatan Rie. Kafe ini juga menyediakan kamar bagi tamu yang ingin menginap.

Film ini terbagi atas tiga bagian yang dibagi berdasarkan musim dan tamu yang datang. Tamu pertama yang datang saat musim panas adalah Kaori, seorang gadis asal Tokyo yang awalnya hendak berlibur ke Okinawa bersama lelaki yang ddisukainya tetapi harus kecewa karena orang tersebut membatalkan janjinya di menit-menit terakhir. Tamu kedua, datang saat sedang musim gugur adalah seorang gadis cilik bernama Miku yang kesepian setelah ibunya pergi dari rumah setelah bertengkar dengan sang ayah. Tamu ketiga yang datang saat musim dingin adalah sepasang orang tua yang ingin bunuh diri bersama tetapi akhirnya mengurungkan niat tersebut. Selain para tamu tersebut ada juga orang-orang yang selalu menjadi pengunjung tetap kafe tersebut seperti Yoko, seorang pembuat pajangan kaca, seorang tukang pos yang selalu memuji cantik Rie, Hirokawa, penjual sayur yang memiliki banyak anak dan Abe seorang kakek-kakek yang selalu membawa kotak berisi akordeon.

Jujur, film ini gak menawarkan sesuatu yang spektakuler seperti konflik bertubi-tubi atau adegan-adegan yang menguras air mata tapi itulah yang menjadi daya tariknya dimana kita seperti menonton kehidupan kita sehari-hari yang kadang saat mengalami hal buruk menjadi jatuh dan tidak bisa berfikir jernih tapi ketika kita bisa mulai tenang dan menerimanya kita pun bisa mengambil hikmah, bersyukur dan menikmati kehidupan kita lagi, seperti yang dialami tokoh Kaori, yang awalnya sangat kecewa karena tidak bisa pergi berlibur dengan orang yang disukainya tapi seandainya dia tetap pergi berlibur dia tidak akan bisa menikmati kehidupan tenang dan merayakan ulang tahun yang sederhana tapi bermakna seperti yang dialaminya di Tsukiura.

Bagian yang paling gw suka dari film ini adalah potret kehidupannya yang menurut gw sangat menyegarkan, gw suka melihat kegiatan sepasang suami istri ini yang selalu membuat roti dan kopi setiap hari untuk tamu, jalan-jalan bersama sambil mencari bahan roti dan kebiasaan membagi dua rotinya saat makan simple banget tapi so sweet ^_^ gw juga suka sama suasana kafenya yang tenang dan sepertinya membuat nyaman ditambah suka ngiler kalau lihat roti-rotinya hehehehehe.

Gw juga suka pesan yang ditampilkan di film ini yang menurut gw gak terkesan menggurui kadang malah diumpamakan dengan roti yang sesuai dengan judulnya mampu memberi kebahagiaan dan perasaan hangat bagi siapapun yang memakannya.

Dari segi pemain Cuma satu pemain yang gw kenal yaitu Oizumi Yu yang pernah bermain di serial Lucky Seven dengan karakter yang amat sangat berbeda. Meski gw hanya mengenal satu pemain tapi menurut gw semua pemerannya berakting dengan bagus kok.

Kalau teman-teman adalah penyuka film dengan genre Slice of Life dan suka dengan cerita yang simple tapi bermakna . film ini bisa jadi tontonan yang pas ^_^