Avatar: The Legend of Aang merupakan salah satu serial kartun di tv yang berhasil membuat gw demam.
Menonton mereka waktu itu bikin gw ikut mengkhayal akan jadi bender apa ya gw kalau kemampuan tersebut benar-benar ada didunia nyata.
Karena itulah, gw penasaran banget ketika tahu kalau seri kartun tersebut akan dibuat menjadi versi live action.
Seperti biasa, sebelum nonton, perasaan gw jadi campur aduk dulu. Soalnya di satu sisi, penasaran banget sama versi live dari kartun yang dulu suka ditonton.
Tapi di satu sisi lagi, takut juga kalau hasilnya zonk, secara live action biasanya menghadirkan berbagai perubahan untuk menyesuaikan dengan durasi dan lain-lain kan.
Tapi ya namanya sudah terlanjur penasaran, gw pun tetap menontonnya dan akhirnya memutuskan untuk berbagi kesan disini.
Jadi, seperti apakah kesan gw setelah menonton Avatar versi live action ini?
Tidak sempurna tetapi tetap membuat gw senang menontonnya
itulah kesan gw terhadap serial ini. Meskipun sudah lama tidak menonton versi kartunnya, gw masih ingat ada beberapa hal yang berbeda dari serial ini waktu nonton dan beberapa agak gw sayangkan sih.
Tapi, gw harus sadar kalau memang gak mudah buat merangkum serial yang punya jumlah episode hampir 20 (atau lebih ya? Maaf lupa) menjadi 8 episode saja.
Karena itulah,Gw gak akan menuliskan apa saja perbedaan antara versi ini dengan versi kartun dulu. Selain karena gw yakin sudah banyak yang melakukannya, gw sudah bilang kalau gw sudah lama gak nonton versi kartunnya sehingga gak ingat detail bagian apa muncul di season berapa.
Jadi kali ini, gw ingin menuliskan beberapa hal yang menurut gw menarik tentang serial ini.
Adegan action dan bending
Hal pertama yang gw suka dari serial ini adalah adegan action dan bendingnya yang menurut gw keren.
Gw suka banget adegan setiap bender mengeluarkan tekniknya mulai dari Aang,Zuko, Bumi dan terutama Katara.
Pengendalian air memang favorit gw di seri animasinya dulu dan gw gak kecewa dengan tampilannya disini terlihat cantik tapi kuat.
Adegan bertarung yang gw suka itu ada di pulau Kyoshi, team avatar menyusup ke kapal negara api , Katara melawan Zuko dan Katara melawan Guru Pakku.
Casting yang berbeda tapi bisa memberikan feel
Hm…ngomongin masalah casting memang gw akui bisa memicu perdebatan. Soalnya gak sedikit yang mengatakan kalau casting ini termasuk miss cast atau salah pilih peran, meskipun banyak juga yang tidak mempermasalahkan hal itu.
Memang harus diakui pemilihan casting ini ada yang sangat berbeda dari kartunnya. Tapi menurut gw ada beberapa yang tetap "dapat" feelnya.
Casting yang menurut gw sangat pas adalah Zuko, gak tahu kenapa, melihat kegelisahan dan kemarahan dia, gw bisa membayangkan Zuko yang ada di kartun, bisa dibilang dua versi ini keren dengan cara mereka sendiri. Padahal memerankan Zuko ini beban banget menurut gw secara dia adalah karakter yang kompleks dan punya twist yang mantap. Jempol buat Dallas Liu.
Casting yang menurut gw pas juga adalah Aang, meskipun kalau dibandingkan kartunnya agak kurang tengil tapi ceria dan jiwa anak-anaknya si Aang ini tetap keluar menurut gw.
Katara mungkin juga terlihat berbeda dari di kartun karena terlihat lebih lembut tetapi dia tetap terlihat sebagai orang yang gigih dan karena semangat buat belajar mengendalikan air.
Untuk Sokka, memang harus diakui kalau dia tidak sekomikal yang ada di kartun, tapi menurut gw, pemeran Sokka ini punya gayanya sendiri dalam memerankan Sokka yang walau kadang terlihat menyebalkan dengan segala komentarnya sebenarnya baik dan perhatian.
Casting yang menurut gw dapet banget juga adalah paman Iroh, bijak dan santainya beliau dalam menghadapi Zuko yang emosional itu benar-benar mengingatkan gw sama paman Iroh versi kartun.
Casting yang bikin heboh waktu itu adalah Suki karena secara visual cantik banget. Dan…gw setuju dengan itu, asli gw yang cewek aja bisa mengakui kalau pemeran Suki ini cantik pake banget apalagi cowok-cowok wkwkwkwkwkwk
Tapi Suki ini gak cuma cantik, dia juga jago berantem secara merupakan salah satu pasukan Kyoshi dan gw suka gaya berantemnya yang gemulai tapi mematikan.
Casting yang banyak diprotes orang setahu gw adalah geng Azula. Untuk Azulanya sendiri harus gw akui kurang terlihat atau mungkin lebih tepatnya kurang terasa vibe "crazynya" dan lebih terlihat seperti anak nakal saja. Tapi menurut gw secara mimik wajah pemerannya sudah cukup menunjukkan wajah yang mengintimidasi. Mungkin dia akan terlihat lebih "Azula" di season berikutnya? Kita lihat saja nanti.
Gw mengerti kalau banyak yang kecewa dengan casting Mai yang kalau di kartun terlihat anggun tapi gloomy sementara di versi livenya ini justru terlihat imut. Tapi karena porsi kemunculannya perasaan gw tidak banyak jadi bagi gw tidak terlalu terasa gimana-gimana, penasaran juga sih bagaimana gaya tarung Mai dan Ty-Lee bakal diadaptasi ke versi live ini.
Perubahan Cerita
Seperti yang gw sebutkan sebelumnya, sebuah versi live action terutama yang dibuat lebih pendek episodenya daripada versi kartunnya bisa mengubah cerita untuk menyesuaikan dengan durasi.
Bagi gw sendiri hal ini sebenarnya mixed feeling jadi benar-benar tergantung dari bagaimana perubahan itu dilakukan.
Beberapa yang gw ingat adalah diperlihatkannya pembantaian terhadap pengembara udara, kemunculan Azula yang lebih cepat, Katara dan Sokka yang melewati goa (Aslinya bersama Aang) Aang yang belum belajar pengendalian air dan Aang yang tidak protes waktu Katara dilarang belajar pengendalian air di suku air utara.
Dari semuanya, dua terakhir ini sih yang agak gw sayangkan, soalnya judul buku 1 kan water, tapi Aang malah belum belajar pengendalian air atau mungkin dia akan belajar dari Katara? Ini juga perlu Kita tunggu jawabannya. Gw juga menyayangkan Aang yang malah setuju waktu Katara gak boleh bertarung, padahal dia bisa kerjasama dengan baik sama Katara kenapa malah gak mau belajar bareng? Bagian itu sih yang bikin gw agak gemas sama si Aang yang memang menggemaskan ini 😆😆😆😆
Kesimpulannya, serial live action ini bisa membuat gw bernostalgia dan kembali berkhayal seandainya gw adalah seorang bender. Favorit gw tetap katara dengan pengendalian airnya, gw harap adegan ia bertarung bakal lebih banyak (maafkan penggemar banyak maunya ini)
Karena itulah gw bilang kalau serial ini memang tidak sempurna tapi gw masih enjoy menontonnya, bagaimana dengan teman-teman?
Okelah karena takut terlalu panjang dan spoiler, gw sudahi dulu kesan gw tentang avatar live action kali ini.
Terima kasih sudah mampir dan baca.
Sampai ketemu di postingan selanjutnya.