Berdasarkan
hasil pemeriksaan dengan pengurus rumah Yoo Su Kyung, Jae Chan menemukan
kemungkinan bahwa motif darah yang ada di lantai rumah Yoo Su Kyung dibuat oleh
robot vacuum. Untuk membuktikan hak tersebut Jae Chan dan Tuan Choi kembali
mendatangi apartemen Yoo Su Kyung dan menurut penjaga, ada anak kecil yang
menemukan robot tersebut. Tapi karena sudah lewat beberapa hari, robot tersebut
sudah dibawa ke tempat pembungan sampah.
Jae
Chan pun memutuskan untuk mencari robot tersebut diantara tumpukan sampah yang
membuat Tuan Choi protes karena hari ini beliau sedang menggunakan sepatu
barunya. Belum lama mencari, Jae Chan bertemu dengan Hong Joo, Woo Tak dan
seniornya yang ternyata memiliki tujuan yang sama dengannya. Begitu tahu apa
yang dilakukan Hong Joo, Jae Chan langsung memeluknya sebagai rasa terima
kasihnya. Akhirnya robot tersebut berhasil ditemukan oleh seniornya Hong Joo.
Hasil
pemeriksaan menunjukkan adanya darah Yoo Su Kyung di mesin tersebut, Jae Chan
pun senang dan bermaksud menyerahkan laporannya pada atasannya. Tepat saat itu,
Jaksa Shin, memanggilnya dan menyarankannya untuk tetap memvonis bersalah pada Do
Hak Yong demi menjaga nama baik kejaksaan dari reporter. Di Saat yang
bersamaan, Hong dan seniornya juga berusaha menyakinkan atasan mereka untuk
memberitakan pembebasan Do Hak Yong. Atasan Hong Joo menolak karena tidak ingin
stasiun tv mereka dipandang buruk oleh masyarakat.
Kata-kata
Jaksa Shin, membuat Jae Chan merenung sesaat dan teringat kenangan masa
kecilnya saat dia bertemu dengan bocah yang membantunya menyelamatkan paman
polisi. Berkat bocah itu, paman polisi yang ingin bunuh diri menjadi lebih
tenang. Bocah itu pun pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan surat pada Jae
Chan dengan nama chesnut.
Ingatan
itu membuat tekat Jae Chan yakin untuk menyerahkan keputusannya. Sementara itu,
Hong Joo juga berhasil menyakinkan atasannya untuk mengklarifikasi berita Do
Hak Yong.
Sesuai
permintaan Woo Tak, Hong Joo mewawancarai Do Hak Yong setelah kebebasannya. Hal
ini membuat banyak orang yang berkumpul di depan kantor kejaksaan pun
membubarkan diri. Dua orang yang tidak puas dengan hal ini adalah Yuu Beum dan
ayah Yoo Su Kyung.
Kata-kata
Hong Joo dalam liputannya mengingatkan Jae Chan pada sosok chesnut yang
ditemuinya saat kecil. Setelah memastikan pada ibunya Hong Joo, Jae Chan pun
makin yakin dan membeli sebuah cincin, lalu mengajak Hong Joo bertemu. Setelah
memastikan posisi Do Hak Yong yang dicurigainya akan melukai Jae Chan seperti
dalam mimpinya sedang bersama Woo Tak, Hong Joo menerima ajakan Jae Chan.
Saat
sedang menunggu giliran untuk menyeberang jalan, ayah Yoo Su Kyung menembak Jae
Chan (Bersambung)
Komentar
:
Ternyata
tidak selamanya kejadian di mimpi dapat dirubah. Kalau menurut petunjuk dari
sorotan kamera, orang yang akan menusuk Jae Chan adalah salah satu penggemar
Yoo Su Kyung tapi ternyata setelah itu berubah Jae Chan malah tertembak.
No comments:
Post a Comment