Halo, Teman-teman semua, semoga selalu diberkahi kesehatan ya
^_^
Kali ini gw ingin berbagi cerita soal dorama yang baru saja gw
selesaikan dan menurut gw menarik. Dorama apakah itu?
Judul dorama ini adalah Three Stars School Lunch yang
menceritakan tentang chef restoran Perancis bernama Hoshino Mitsuko yang harus
banting setir menjadi tukang masak makan siang di SD Mitsuba akibat kelicikan
yang direncanakan pemilik restoran tempatnya bekerja sebelumnya. Mitsuko yang
sebelumnya suka bertindak seenaknya sendiri pun terpaksa harus belajar
beradaptasi dengan segala peraturan dalam membuat makan siang sekolah yang
ternyata lebih ketat daripada restoran. Mitsuko juga merasa tertantang karena
anak-anak tidak menyukai bahkan menyisakan masakan buatannya yang sebelumnya
selalu dipuji-puji oleh orang.
Berhasilkah Hoshino Mtsuko membuat makan siang yang enak bagi
anak-anak SD Mitsuba? Hidangan apa saja yang dibuatnya? Jawabannya bisa ditemukan
dalam dorama 10 episode ini.
Kesan gw setelah nonton ini adalah terhibur dan merasa
mendapat ilmu baru soalnya baru kali ini gw nonton dorama tentang makan siang
sekolah. Sebelumnya, gw hanya tahu kalau ada sekolah di Jepang yang menyiapkan
makan siang bagi murid-muridnya, tapi gw belum mengetahui secara detail
mengenai proses persiapannya.
Berkat dorama ini gw
jadi tahu kalau makan siang sekolah itu dipersiapkan dengan serius. Misalnya,
harus menghitung kandungan gizi, vitamin dan kalori agar seimbang, bahkan
penggunaan garam pun tidak boleh melebihi standar yang sudah ditentukan. Oh,
dan satu lagi, bahan yang digunakan juga harus segar sehingga tidak boleh
disimpan terlebih dahulu, sehingga harus dibeli dan dimasak pada hari yang
sama.
Bagi Hoshino Mitsuko hal ini tentu menyulitkan, secara dia itu
chef yang suka memiliki ide di saat-saat terakhir dan selalu bebas mewujudkan
idenya. Sementara sekarang dia harus mengikuti peraturan yang ketat bahkan
bekerja sama dengan orang yang menurutnya tidak bisa diandalkan. Soalnya bagi
pegawai yang lain, mereka hanya tinggal mengikuti aturan yang sudah ada, yang
penting makanan sudah tersedia dan anak-anak bisa makan.
Tapi Hoshino Mitsuko tidak bisa terima hal itu, dia selalu
ingin masakan buatannya dipuji enak juga tidak akan membiarkan tamunya kecewa
dan karena itulah dia awalnya sulit bekerja sama dan kurang disukai oleh rekan
kerjanya.
Harus gw akui, karakter Hoshino Mitsuko ini bukanlah karakter
yang terlihat menyenangkan diawal cerita. Sifatnya terlihat menyebalkan karena dia terlalu percaya diri
dengan kemampuannya. Hanya saja, mau tidak mau gw harus mengakui kalau
karakternya semakin terlihat keren di setiap episodenya.
Dedikasinya untuk pekerjaan patut diacungi jempol meski itu
membuat dia terlihat egois. Misalnya dia ngotot ingin membuat menu dengan rasa
yang sama untuk anak dan orang tua, menurut rekan kerjanya hal itu tidak
mungkin karena rasa untuk anak dan orang dewasa berbeda tapi dia berusaha
mencari cara untuk membuatnya dan hasilnya anak-anak disekolah bisa menikmati
makanan dengan ceria bersama orangtuanya. Atau, saat dia bilang kalau hidangan
buatan Araki, sang ahli gizi kurang enak, yang lain marah karena Araki sudah
berusaha membuatnya, tapi Hoshino bilang kalau
kau tidak bisa mengatakan hal itu kepada tamu. Jadi intinya sebagai
seorang yang memasak harus memberikan yang terbaik meski itu tidak mudah.
Selain dedikasinya untuk pekerjaan, mental baja Hoshino
Mitsuko ini patut diacungi jempol loh. Bayangkan saja, dia difitnah, jalannya
untuk jadi kepala chef di restoran baru dijegal, bisnis kios makannya hampir
digagalkan, tapi dia tidak pernah terlihat patah semangat, malah semakin
berusaha untuk terus maju dan karakternya juga jadi terlihat lebih rendah hati
meski rasa percaya dirinya tetap tinggi.
Hoshino Mitsuko ini bisa dibilang orang yang unik ya, saat
rekan kerjanya senam radio dengan gerakan senam biasa, dia malah ngedance
sendiri dengan gerakan yang mirip dengan upacara pemujaan wkwkwkwkwkwk.
Membicarakan Hoshino Mitsuko dan rekan kerjanya juga menarik
soalnya mereka awalnya gak suka sama Hoshino Mitsuko yang sombong dan susah
banget patuh sama peraturan. Terutama Araki, bapak nutrisian yang bertanggung
jawab memikirkan menu sekolah dan Haruka, pegawai baru yang selalu bersikap
sinis terhadap Hoshino Mitsuko. Tapi seiring berjalannya cerita mereka terlihat
mulai bisa bekerja sama karena memiliki niat yang sama yaitu membuat makanan
bagi anak-anak.
Secara konflik sih, menurut gw dorama ini termasuk ringan ya,
tapi gak berarti membosankan sih soalnya gw selalu bisa dibuat penasaran soal hidangan
apa yang bakal dibuat Hoshino Mitsuko dan teman-temannya disetiap episodenya.
Hal yang bagi gw menyebalkan adalah mantan manager restoran yang kayaknya
ambisi banget menjegal langkah Hoshino tapi
kalau gak gitu kita gak bisa lihat kerennya Hoshino Mitsuko sih ya
*penontonpenuhdilema
Satu hal lagi yang menarik dari Hoshino Mitsuko ini adalah dia
selalu punya quote tentang semangat pantang menyerah yang biasanya diucapkannya
sama anak-anak yang ditemuinya saat jalan pulang. Uniknya kepala Hoshino Mitsuko
ini selalu kena bola sebelum akhirnya memberikan petuahnya kepada 4 anak yang
main bola dan berakhir dengan menendang bola kearah gawang mereka.
Kesimpulannya sih menurut gw dorama ini cocok ditonton sama
teman-teman yang suka cerita tentang masak-memasak walau yang suka jenis cerita
lain juga gak dilarang untuk nonton kok, soalnya menarik dan informatif juga.
Ada yang sudah pernah nonton dorama ini? silakan berbagi kesannya loh.
Sekian dulu postingan kali ini ya, terima kasih sudah mampir
dan baca.
Sampai ketemu di postingan selanjutnya ^_^
No comments:
Post a Comment