Tuesday, April 16, 2024

Detective Conan Movie 26: The Black Submarine


 Hola semua, kembali lagi bertemu setelah sekian lama.


Sebelum memulai tulisan kali ini, gw ingin mengucapkan Selamat Hari Raya IdulFitri terlebih dahulu buat teman-teman yang merayakan, mohon maaf lahir batin ya semuanya.


Ngomong-ngomong soal minta maaf, gw harus minta maaf karena telat banget mau posting ini yaitu kesan gw terhadap film ke 26 Detective Conan: The Black Submarine yang sudah gw tonton sejak tahun lalu. 


Entah bagaimana ceritanya, bisa-bisanya gw baru sadar kalau tulisan ini belum gw posting, padahal film ke-27-nya sudah tayang mulai hari ini di Jepang. (sungguh, maafkan diriku ini)


Nah makanya supaya tidak lupa lagi, kali ini, gw pengen menuliskan kesan gw tentang film Detective Conan ke-26 ini dulu sambil menanti film barunya beredar di Indonesia nanti.


Jadi daripada banyak basa-basi, mari Kita langsung mulai saja ya.


Pada film kali ini, Conan, Detective Boys, Ran, Sonoko, Kogoro dan Profesor Agasa berkesempatan untuk ikut tur kapal pesiar mewah gitu.


Namun, ketika Conan melihat Shiratori dan Inspektur Kuroda, Ia tanpa pikir panjang langsung mengikuti keduanya yang ternyata menuju ke semacam pusat pengamanan yang bisa menunjukkan kejadian di seluruh dunia.


Alat tersebut bahkan mampu mengenali wajah seseorang. Sesuatu yang sangat berbahaya untuk orang yang menyembunyikan identitas aslinya seperti Conan dan Ai.


Namun ternyata seperti yang selalu terjadi ketika ada Conan, terjadi kasus pembunuhan yang menimpa salah satu ilmuwan yang ada di kapal.


Belum selesai misteri kasus tersebut, terjadilah hal yang paling dihindari Conan yaitu tertangkapnya Ai oleh Anggota Organisasi Hitam.


Berhasilkan Conan memecahkan misteri sekaligus menyelamatkan Ai? Buat yang sudah nonton filmnya tentu sudah tahu dong jawabannya 😁😁. Kalau begitu, gw akan langsung membahas bagaimana kesan gw terhadap film ini ya.



Serius, tegang dan dark. 


Itulah kesan gw terhadap film ini. Sebenarnya ini tidak mengejutkan mengingat sejak tahun lalu kita sudah diberi gambaran kalau film ini akan fokus pada Ai dan Organisasi Hitam.


Tapi mengingat film tahun lalu tergolong film yang cukup ringan, menonton film ini memberikan sensasi yang berbeda.


Sebelumnya, gw mau jujur  kalau gw bukanlah penggemar berat dari arc yang membahas tentang organisasi hitam , sehingga terkadang melewatkan beberapa episode maupun chapter yang membahas mereka. 


Tapi gw akui kalau film yang menampilkan organisasi hitam memang sering menampilkan cerita yang seru sehingga sebagai penggemar Conan, gw tentu akan merasa sayang jika melewatkan kesempatan menonton.


Dan gw bersyukur pikiran gw tidak meleset.


Dari pembukaan, film ini sudah menyuguhkan ketegangan lewat adegan kejar-kejaran antara anggota BO dengan anggota agen khusus yang harus gw akui berhasil banget membangun suasana tegang sekaligus memberikan gambaran akan seperti apa nanti cerita berjalan.


Soalnya,  sepanjang film,bisa dibilang tidak ada adegan ringan penuh humor kecuali kuis Profesor Agasa. Jadi adegan pembuka itu tidak akan bikin kita merasa kena jebakan.


Adegan yang paling berkesan bagi gw adalah ketika Conan mencoba mengejar Haibara yang diculik kemudian ditolong oleh Ran.


Semacam apa ya? menunjukkan sesuatu yang berbeda gitu. Conan kan biasanya nyuruh orang lain buat tenang ketika terjadi sesuatu, sekarang gantian dia yang dibuat blingsatan dan gak berdaya karena membebaskan Ai dari BO jelas bukan hal yang gampang dan beresiko.


Dan gw juga suka banget sama adegan Ran yang dengan beraninya ikutan menghajar anggota BO buat menyelamatkan Ai. Sebelum nonton film ini, gw banyak mendengar soal perdebatan antara fans Ran dan Ai, jadi agak sedih aja. Tapi melihat mereka berdua di film entah kenapa malah jadi senang, semoga ada bagian mereka bisa bekerja sama kayak di movie 24 ya kalau gak salah.


Salah satu adegan yang tidak biasa adalah Conan yang lebih emosional dan gelisah, Sato saja sampai kena gertak, memang kalau sudah menyangkut dengan BO, Conan agak susah tenang bikin kita yang nonton juga jadi ikut tegang.


 Hal lain yang bikin gw salut sama film ini adalah mereka tetap berusaha memasukkan unsur kekinian supaya film tetap bisa relate dengan masyarakat masa kini terlepas dari Shinichi yang sudah menjadi Conan selama kurang lebih 30 tahunan dari sisi penikmat ceritanya wkwkwkwkwk.


Di film ini, yang gw maksud adalah penggunaan teknologi AI yang memungkinkan untuk mengetahui identitas orang bahkan mengetahui lokasi keberadaannya.


Di satu sisi, ini menandakan kemajuan teknologi pesat yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang. Tapi di sisi lain, hal ini tentu menyeramkan apalagi kalau sampai disalahgunakan


Kesimpulannya, meskipun gw bukanlah penggemar BO, bagi gw film ini tetap asyik ditonton , apalagi buat teman-teman yang memang merupakan penggemar cerita tentang BO, gw rasa akan terpuaskan dengan film ini, porsi BO dan Conan bisa tetap ditampilkan dengan seimbang sehingga perasaan tegangnya dapat. 


Oke, sampai disini dulu ya tulisan kali ini, maaf karena telatnya lama banget, meski gw yakin sudah banyak yang nonton, gw harap tulisan gw gak mengurangi keasyikan teman-teman yang belum nonton ya.


Terima kasih sudah mampir dan baca, silakan tulis kesan teman-teman tentang film ini juga ya.










No comments:

Post a Comment