Kalau ada film yang bisa membuat gw ketar-ketir saat menunggu kehadirannya, maka jawabannya adalah Detective Conan: The Bride of Halloween.
Sejak diumumkan tahun lalu, gw sangat menantikan kehadiran film ini karena akan menampilkan karakter Takagi Wataru dan juga Sato Miwako sebagai fokus ceritanya. Keduanya merupakan pasangan favorit gw dari seri Detective Conan. Gw bahkan membuat postingan sendiri tentang moment-moment mereka yang jadi favorit gw.
Bisa dibilang, gw cukup update dengan berita tentang film ini sejak dirilisnya poster awal yang digambar sendiri oleh Aoyama Gosho. Dari poster itu terlihat kalau selain Takagi dan Sato, akan muncul juga Furuya Rei/Amuro Tooru dan kawan-kawannya dari Wild Police Story. Sebenarnya hal ini tidak mengejutkan mengingat Sato pernah berpartner dengan Matsuda Jinpei, sementara Takagi merupakan junior yang dibimbing oleh Date Wataru, dua orang sahabat Rei.
Tapi,perasaan ketar-ketir mulai muncul ketika melihat poster resmi film ini. Meskipun menampilkan banyak karakter, gw sempat mendapat kesan kalau The Bride of Halloween justru akan berfokus pada karakter Rei.
Ups, jangan salah sangka dulu ya teman-teman. Gw bukannya tidak menyukai karakter Rei. Sebaliknya, gw beranggapan kalau dia sangat keren. Gw sangat menikmati aksi karakter ini dalam film Zero the Enforcers.
Tapi sebagai penggemar Takagi dan Sato yang sudah lama menunggu mereka dapat fokus di film, jujur saja, gw sempat khawatir kalau peran mereka akan tertutup. Mengingat dalam cerita detektif, karakter polisi umumnya mendapat porsi yang lebih sedikit.
Lalu, apakah hal itu membuat semangat gw untuk nonton filmnya berkurang? Oh tidak dong. Justru gw makin penasaran ingin tahu bagaimana film ini akan menyuguhkan cerita dengan jumlah karakter yang bisa dibilang segambreng itu dalam durasi yang terbatas.
Butuh kesabaran juga sih untuk menanti film ini, secara sebenarnya film ini sudah rilis sejak bulan April di Jepang namun baru rilis di Indonesia pada tanggal 20 Juli lalu.
Ditambah, dikarenakan satu dan lain hal, gw belum bisa menonton film ini langsung di awal-awal masa tayangnya dan beberapa orang bilang kalau jam tayang dari film ini sudah mulai berkurang. Jelas makin campur aduk dong ya perasaan gw ini.
Tapi, seperti kata Ran di salah satu film Conan yang gw lupa kalimat lengkapnya tetapi intinya sih dibalik penantian akan ada pertemuan yang indah. Kira-kira itulah yang bisa gw gambarkan tentang gw dan film ini.
Karena setelah sempat dibuat ketar-ketir nyatanya gw dibuat senang juga oleh film ini.
Sebelumnya, gw minta maaf kalau tidak menuliskan sinopsis filmnya karena berpotensi memberikan spoiler yang gw takut akan merusak kesenangan teman-teman yang belum nonton dan menghindari spoiler. Sebagai gantinya, gw akan langsung masuk ke kesan gw terhadap filmnya, yang jujur saja gw gak yakin bebas spoiler *gubrak. Tapi gw akan berusaha meminimalisir kemunculan spoiler sebisa gw, jadi Douzo yonde kudasai.
Menyenangkan untuk ditonton, itulah kesan gw terhadap Detective Conan: The Bride of Halloween. Di luar dugaan , hal yang gw khawatirkan di awal justru merupakan salah satu hal yang membuat film ini menjadi menyenangkan untuk dinikmati.
Apa saja hal yang membuat gw merasa film ini menyenangkan untuk ditonton?
Gw akan bahas pertama dimulai dari porsi kemunculan karakter. Seperti yang gw sebutkan sebelumnya kalau banyaknya karakter yang muncul bisa dibilang sempat membuat gw takut kalau porsinya bakal gak seimbang.
Tapi ternyata setiap karakter yang muncul tersebut memiliki peran masing-masing. Mungkin ada beberapa karakter yang terkesan sedikit sekali munculnya. Tetapi kalau diperhatikan,justru memberi pengaruh yang sama sekali tidak sedikit dalam film ini.
Ini membuat gw bisa menerima kalau memang tidak ada karakter yang dibuat terlalu menonjol dan akhirnya menikmati penampilan mereka semua di film ini.
Selanjutnya, gw ingin membahas soal gambar. Sejujurnya gw gak begitu ngerti tentang desain dan semacamnya. Tapi gw sangat menyukai tampilan di film ini yang memberi kesan lembut dan cantik.
Gambar karakter pun terlihat ganteng dan cantik. Terutama gambar dari karakter Matsuda Jinpei. Asli, di versi serial lama saja, dia sudah terlihat cakep. Di film ini , kadar cakepnya naik berlipat ganda. Bravo tim desain karakter 🤭
Rei dan teman-temannya ini juga bisa dibilang rombongan ikemen alias cowok keren semua sih.
Gw juga suka banget sama desain karakter Sato waktu dia pakai baju pengantin. Wuih, Takagi sampai grogi waktu lihat Sato.
Kesan lembut dan manis juga bisa kita dapat dari OST utama film ini yang berjudul Chronostasis dan dibawakan oleh BUMP OF CHICKEN. Musiknya punya nuansa ceria tapi ada bagian yang membuat lagu ini terasa sendu. Menurut gw, musik lagu ini sangat cocok dengan cerita dan nuansa filmnya.
Ngomongin cerita, gw merasa kalau film ini termasuk ringan karena tidak menyuguhkan misteri rumit yang akhirnya membuat penonton pusing dan frustasi karena tebakannya salah wkwkwkwkwk.
Tapi bukan berarti ceritanya remeh atau gak seru loh. Gw sendiri sangat menikmati menonton film ini sampai gak keberatan melangkahkan kaki dua kali di bioskop.
Bagi gw sendiri, misteri bukanlah satu-satunya jualan Detective Conan dalam versi filmnya. Hal lain yang gw tunggu selain misteri dalam setiap film Detective Conan adalah adegan actionnya.
Kalau boleh jujur, adegan action di setiap film Conan selalu tidak masuk akal, tapi entah kenapa, gw malah justru selalu menantikan itu. Seolah pengen tahu hal gak masuk akal apalagi sih yang bakal disuguhkan Conan wkwkwkwkwkwkwk.
Kalau ditanya hal apa yang paling gw suka dari film ini maka jawabannya sudah jelas adalah pasangan Takagi Wataru dan Sato Miwako.
Sejak awal mengenal Detective Conan, mereka adalah pasangan yang mencuri perhatian gw. Gw selalu bertanya-tanya kapan mereka akan dapat fokus lebih di film dan ternyata sekaranglah saatnya.
Lalu bagaimana kesan gw terhadap mereka berdua di film ini? Jawabannya adalah suka pakai banget. Seperti yang gw bilang, dengan karakter yang bejibun, pembagian porsi pun tak terelakkan, tapi mereka berdua masih kebagian scene yang bisa membuat gw gemas dan tertawa.
Seperti biasa, Sato masih digambarkan sebagai perempuan yang kuat dan tak kenal takut dalam menghadapi penjahat. Tapi, Sato juga punya sisi emosional, apalagi kalau menyangkut orang yang dekat dengannya.
Meskipun hanya seminggu menjadi partner, kepergian Matsuda mampu meninggalkan luka yang mendalam bagi Sato. Sampai-sampai kalau bahasan soal Matsuda muncul, dia cenderung tidak melihat sekitarnya. Awalnya, gw sempat bingung soal kenapa Sato bisa seemosional itu. Tapi kalau dipikir lagi, pasti gak mudah buat Sato kehilangan rekan sesama polisi, terlebih lagi partner di depan mata dengan cara yang sangat tragis. Apalagi di saat terakhir, Matsuda masih sempat mengungkapkan perasaannya.
Karena itulah…sebaiknya jangan coba mengusik orang yang disayanginya kalau gak mau lihat wajah Sato jadi seperti ini.
Tapi, Sato yang kuat itu, juga masih bisa menunjukkan ekspresi malu dan tersipu seperti ini.
Dan alasan kenapa Sato bisa menunjukkan wajah itu adalah orang ini.
Yup, Takagi Wataru, tokoh yang satu ini memang selalu punya kelakukan yang menghibur, termasuk di film The Bride of Halloween ini.
Bisa dibilang adegan yang membuat gw merasa senang bahkan tertawa adalah yang melibatkan polisi ceroboh dan kikuk namun baik hati ini.
Mulai dari adegan ketika Takagi menemani Sato lembur. Disana, alih-alih bersikap malu-malu seperti biasanya, Takagi menunjukkan keberanian untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya. Takagi juga mendapat kesempatan memainkan peran penting dalam misi penyelamatan yang jarang terjadi di serialnya. Kemudian, adegan menjelang akhir dan akhir film yang menunjukkan dedikasinya sebagai polisi sekaligus pacar yang siap membantu dan melindungi kapanpun (curcol dikit, gw nulis sambil senyum-senyum bayangin adegannya, ah gemes pengen bahas jadinya,)
Intinya sih kalau teman-teman penggemar Takagi-Sato (seperti gw) kemungkinan besar akan suka dan menikmati film ini.
Sepertinya dari tadi gw cuma menulis hak yang bagus dari film ini, apakah film ini punya kekurangan?
Tentu ada , secara tidak ada film yang sempurna di dunia ini.
Misalnya ya jumlah karakter yang terlalu banyak ini bisa jadi point
yang hit or miss sih,karena bisa membuat perasaan tanggung muncul.
Satu lagi adalah motif utama penjahat yang gw rasa kurang dijelaskan secara detail.
Tapi, seperti yang gw bilang, gw sangat menikmati film ini sehingga tidak menganggap dua hal tersebut sebagai gangguan ketika menontonnya.
Wah, kelihatannya gw perlu sudahi bahasan gw tentang film ini ya. Selain khawatir terlalu panjang, gw jadi takut akan membongkar spoiler kalau diteruskan.
Sekian dulu postingan gw kali ini.
Terima kasih buat yang sudah mampir dan baca postingan ini.
Sampai ketemu di postingan berikutnya.
Oh ya buat teman-teman yang sudah nonton, bagaimana pendapatnya tentang film ini? Silakan tulis di kolom komentar ya.
P.S : Oh ya, gambar-gambar diatas itu aslinya dari video MV special lagu Chronostasis.
Good review!!👍
ReplyDeleteTurut senang juga oshi couple lo kali ini jadi salah satu bagian utama dari film ini😁 Takagi banyak bikin ngakak emang🤣 dan setuju banget sama Matsuda yang ganteng hehe
Makasih banyak sudah mampir, baca dan komennya, iya setelah penantian panjang akhirnya dapet spot juga wkwkwkwk.
ReplyDeleteIya Takagi begitu memang, iya Matsuda top banget visualnya