Sunday, June 21, 2020

Tumbling









Takenaka Yuta sudah jatuh cinta pada olahraga senam ritmik sejak kecil dan memiliki impian untuk ikut pertandingan kelompok. Sayangnya, impian Yuta belum berhasil terwujud sampai dia SMA, saat seorang murid berandalan bernama Azuma Wataru datang kepadanya dan mengatakan ingin bergabung dengan klub senam ritmik pria.

Semua dimulai waktu  Azuma Wataru yang dikenal sebagai boss di sekolah karasumori (sering disebut sebagai karako) diharuskan memilih antara mengikuti kegiatan klub atau pelajaran tambahan agar nilainya yang buruk bisa terbantu. Wataru memilih untuk mengikuti kegiatan klub, sayangnya  tidak ada klub yang sanggup menerima Wataru kerena sifatnya yang keras dan cepat emosi (asli ini ngeselin sekaligus kocak, Wataru ini ngajak ribut banget orangnya).

Saat hampir menyerah untuk mencari kegiatan klub, Wataru mengetahui  Mari-chan, murid baru dikelas yang ditaksirnya mengikuti klub senam ritmik. Kemudian saat tidak sengaja mendengar kekaguman Mari-chan terhadap Hino Tetsuya yang merupakan atlet senam ritmik, Watarupun berambisi mengikutinya dan akhirnya diapun mengatakan pada Yuta yang menjabat sebagai kapten. Meski ragu, Yuta membiarkan Wataru bergabung dan harus bersabar menghadapi Wataru yang suka seenaknya ini.

Puncaknya adalah saat ada kejadian yang membuat Tsuchiya Satoshi, salah satu anggota klub terluka, Yuta pun mengungkapkan kekesalannya yang kemudian membuat Wataru merenung dan memutuskan untuk tetap bergabung dan melakukan latihan dengan lebih serius. Namun, Yuta yang sudah terlanjur kesal tetap  menolak Wataru.

Bukannya menyerah, Wataru malah makin menunjukkan keseriusannya yang akhirnya membuat Yuta dan anggota klub yang lain mau menerima dan membantunya berlatih, mereka bahkan bertekad untuk mengikuti kompetisi meski tahu tidak akan mudah. Klub senam ritmik pria   di Karakou bisa dibilang cukup memprihatinkan, mesreka kekurangan orang, kurang diperhatikan oleh pembinanya bahkan tidak memiliki pelatih. Yuta dan teman-temannya juga harus bersabar menerima cemoohan dari orang-orang yang mengganggap senam ritmik kurang macho untuk pria karena identic dengan perempuan. Berhasilkah mereka mengikuti kompetisi? Apakah Wataru bisa beradaptasi dengan kegiatan klubnya? Bagaimanakah hari-hari klub ini?

Keren dan menarik, itulah kesan gw terhadap dorama ini. Sebelum menonton , gw membaca review yang kebanyakan mengatakan kalau  awalnya ragu buat nonton dorama ini saat melihat posternya tapi langsung berbalik jadi fans setelah menontonnya. Gw pun merasakan hal yang sama dan gw harus berterimakasih pada Nissy yang membuat gw tetap menonton dorama ini karena penasaran dengan aktingnya. Yup, Nissylah alasan gw tahu tentang dorama Tumbling dan mencoba nonton meski agak butuh perjuangan buat mencarinya mengingat ini dorama lama.

Dorama ini bisa banget bikin perasaan gw terasa campur aduk lewat ceritanya. Banyak banget hal yang harus dihadapi klub ini demi mencapai tujuan mereka ikut perlombaan mulai dari dicemooh, diremehkan, anggota yang kurang, peralatan yang tidak memadai, belum lagi masalah yang dimiliki setiap anggotanya yang akan dibahas satu persatu disetiap episodenya. Walau memiliki banyak moment emosional, dorama ini juga tidak lupa untuk menghadirkan moment lucu , jadi kita yang nonton juga gak bosen.

Gw juga menyukai beragamnya karakter yang ditampilkan dorama ini, karena masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Pertama kita punya Azuma Wataru, yankee alias berandalan yang dikenal sebagai bossnya Karako. Wataru ini kerjanya berantem terus setiap hari makanya nilainya jelek dan itulah awal perkenalannya dengan klub senam ritmik. Meski dia yang meminta bergabung, awalnya dia pun tidak serius melakukannya bahkan menggapnya payah. Wataru bisa dibilang mulai serius melakukan senam ritmik setelah Yuta meluapkan kemarahannya, kata-kata Yuta sepertinya menyadarkan Wataru kalau dirinya tidak punya sesuatu yang bisa diperjuangkannya dengan sepenuh hati dan diapun perlahan berubah. Meski cepat emosi dan terkesan kasar, Wataru ini bisa dibilang sangat setia kawan sampai terkadang melupakan masalahnya sendiri dan lebih memilih membantu temannya. Kalau ada orang yang membuatnya takut maka itu adalah ibunya yang membesarkan Wataru seorang diri dengan membuka rumah makan omurice yang selalu menjadi tempat makan Wataru dan teman-temannya.

Takenaka Yuta adalah kapten klub senam ritmik di Karako, impiannya adalah mengikuti turnamen beregu yang belum bisa terwujud sampai datangnya Wataru. Yuta ini bisa dibilang  agak gampang putus asa orangnya, tapi dedikasinya untuk senam ritmik bisa diacungi jempol. Gw rasa gak semua orang punya kesabaran kaya Yuta yang tetap mau latihan meski gak boleh di lapangan, gak berubah mimpi karena dicemooh dan mau menerima anggota model Wataru dan teman-temannya yang awalnya gak serius dan punya reputasi buruk disekolah. Yuta bahkan bisa berteman baik dengan mereka dan dihargai sebagai kapten.

Tsukimori Ryosuke adalah salah satu sahabat Wataru yang merupakan seorang playboy. Awalnya dia tidak ikut bergabung di klub senam ritmik bahkan merasa tersisihkan saat melihat Wataru asyik latihan, tapi akhirnya dia juga bergabung. Ryosuke ini punya bakat olahraga alami soalnya dia bisa langsung jungkir balik dan handstand dengan gampangnya saat Wataru dan Nippori kesulitan wkwkwkwkwkwkwk. Mirip dengan Wataru, Ryosuke ini orangnya juga gampang emosi tapi sangat setia kawan bedanya adalah dia gak selemot Wataru wkwkwkwkwkwkwk.

Nippori Keiji adalah adik kelas yang selalu mengikuti Wataru dan Ryosuke kemanapun.Dia selalu memanggil Wataru dengan sebutan Aniki (Kakak). Meski suka ikut berantem, Nippori ini pekerja keras, dia rajin kerja part time untuk membantu ayahnya mengurusi ketiga adiknya. Walau masih perlu banyak latihan tapi semangatnya Nippori ini bikin terharu dan dia lucu kalau udah manja ke Wataru yang memang memperlakukan Nippori kaya adiknya sendiri.

Mizusawa Taku adalah salah satu anggota lama klub senam ritmik. Dia sudah lama kenal dengan Yuta dan memiliki mimpi yang sama untuk mengikuti perlombaan kelompok. Sama seperti yang lain, Mizusawa sempat meragukan Wataru tapi akhirnya mau menerima dan mengajarinya. Sering terlihat sebagai sosok yang sabar tapi memiliki rahasia sendiri.
Kaneko Atsushi juga merupakan anggota lama klub senam ritmik bersama Mizusawa dan Yuta. Orangnya bawel dan kadang kurang percaya diri tapi punya semangat pantang menyerah yang luar biasa. Meski bawel, Kaneko ini baik hati loh, rasa percayanya pada orang lain kuat banget yang bahkan bikin Wataru respect banget dan marah sama orang yang nyakitin Kaneko.

Tsuchiya Satoshi merupakan adik kelasnya Yuta di SMP yang baru masuk ke Karako dan langsung bergabung dengan klub. Pengetahuan dan semangatnya untuk berlatih luar biasa, sayangnya dia memiliki lemah jantung yang membuatnya tidak bisa melanjutkan senam ritmik. Tsuchiya akhirnya beralih peran menjadi manager yang selalu dengan sabar dan sigap mendukung teman-temannya.

Hino Tetsuya adalah seorang atilt yang sudah memiliki pengalaman di bidang senam ritmik meskipun masih kelas 2. Sayangnya, keberadaanya di klub ini antara ada dan tiada. Hino memang anggota klub, tapi tidak pernah berlatih bersama, karena dia lebih tertarik pada pertandingan individu, dia juga tidak pernah tersenyum. Cara bicaranya juga dingin dan sombong. Wataru selalu emosi kalau bicara sama Hino sampai ada moment dimana dia tahu apa yang menyebabkan Hino bersikap begitu. Wataru dan Hino juga bisa dibilang saling membantu secara tidak langsung yang akhirnya membuat Hino bisa bersikap lebih terbuka pada teman-temannya. Tapi walau suka sok gak peduli, diam-diam si Hino ini selalu meratiin teman klubnya. Buktinya dia tahu ada yang gak beres sama Yuta hanya dengan sekali lihat, dia juga apal gerakan kelompok padahal gak pernah latihan bareng, pokoknya tsundere abislah si Hino ini.

Kiyama Ryuichiro dulunya merupakan teman satu SMP Wataru tapi sekarang sifatnya berubah menjadi penyendiri. Meski selalu menyendiri, Kiyama selalu memperhatikan sekeliling dan bukan hanya sekali dua kali membantu Wataru dan klub senam ritmik. bisa dibilang Kiyama adalah pahlawan bayangan untuk klub senam ritmik, sifatnya juga lebih tenang kalau dibandingkan yang lain.

Nah itu adalah anggota klub senam ritmik Karako, selain mereka ada beberapa tokoh yang sering muncul juga, misalnya adalah Kashiwagi Yutaka. Beliau merupakan guru baru di Karako yang mengajar sejarah Jepang. Meskipun baru masuk, Kashiwagi langsung ditugaskan menjadi wali kelas dari kelas yang membuat guru lain pusing yaitu kelas 3 dimana Azuma Wataru berada. Sifatnya yang lembut membuatnya terkadang menjadi sosok yang ditindas oleh muridnya misalnya dia terima saja waktu Wataru memintanya (lebih tepatnya maksa sih) untuk menjadi pembimbing dari klub senam ritmik. Meski gak tahu apa-apa soal senam ritmik, Kashiwagi total mendukung murid-muridnya. Dia percaya kalau mereka selalu berusaha keras untuk menggapai impiannya. Pengalaman Kashiwagi di masa lalu membuatnya selalu mengingatkan Hino mengenai  pentingnya menikmati kebersamaan bersama teman-temannya di klub.
Ezaki Shoko adalah guru Pembina untuk tim senam ritmik putri yang lebih diunggulkan di Karako. Orangnya tegas dan bermulut pedas tapi diam-diam memperhatikan  tim putra. Awalnya dia pun meragukan niat tim putra tapi setelah melihat sendiri perkembangan mereka diapun membantu meski hal itu tidak ditunjukkannya secara langsung.

Azuma Netsuko merupakan orang yang melahirkan Wataru alias ibunya. Sepanjang gw nonton dorama ini tidak ada yang bisa membuat Wataru takut selain ibunya wkwkwkwkwkwk. Netsuko memang gak segan-segan buat menegur Wataru kalau dirasanya Wataru salah tapi dukungannya buat Wataru juga gak pernah berhenti. Netsuko selalu menonton penampilan Wataru dan menjadi orang pertama yang memberikan tepuk tangan bahkan ketika penampilan itu belum sempurna seperti saat mereka tampil di festival.

Shige adalah teman ibunya Wataru yang naksir beliau. Gak banyak sih yang bisa gw jelaskan soal tokoh ini soalnya kebanyakan scenenya adalah ingin nembak ibunya Wataru tapi selalu gagal yang jadi salah satu moment lucu di serial ini.

Dari semua karakter yang gw sebutkan ada 4 yang berkesan bagi gw yaitu Hino, Wataru, Kiyama dan Netsuko. Kalau nonton dorama atau anime gak tahu kenapa gw memang sering tertarik sama tokoh cool macam Hino dan Kiyama ini. Gimana ya, walau kadang mereka diam dan susah ditebak tapi mereka suka meratiin hal yang terlewat sama orang lain dan begitu mereka nunjukkin sisi pedulinya itu mengharukan aja buat gw.

 Meski gw suka karakter cool.karakter Wataru yang blak-blakan gitu juga menarik banget buat gw, apalagi kalau dia udah mulai menunjukkan motivasi atau sikap setia kawannya. Banyak moment mengharukan itu lahir dari sikap Wataru yang satu ini.Soalnya meski bukan kaptennya tapi Wataru ini yang bisa dibilang penggerak para karakter di dorama ini. Sementara untuk Netsuko, gw suka aja cara dia menghadapi Wataru, dia juga menerima teman-teman Wataru dan mengganggap mereka semua seperti anaknya sendiri.

Rasanya gak akan lengkap tulisan gw soal tumbling kalau gw gak membahas soal proses dibalik layar ,mereka.  Seperti yang dari tadi gw sebut diatas, tema dorama ini adalah olah raga senam ritmik pria yang berarti akan ada adegan jungkir balik, salto dll. Menariknya adalah semua adegan itu dilakukan sendiri oleh para aktornya. Jadi sebelum memulai proses syuting para aktor ini pergi ke pertandingan senam ritmik untuk melihat secara langsung seperti apa senam ritmik itu, lalu beberapa bulan sebelum syuting mereka latihan dulu. Total waktu yang mereka habiskan  untuk persiapan dan syuting itu kurang lebih 8 bulan wow panjang kan?

Ternyata bukan cuma doramanya yang bikin gw terharu waktu nonton, tapi juga proses dibalik layarnya, gimana para aktor itu ternyata awalnya juga badannya kaku bahkan waktu latihan split mereka semua pada teriak kesakitan. Perjuangan mereka gak kalah mengharukan dari di doramanya loh. Gw pernah baca wawancara Nissy dimana dia cerita tantangan terberatnya dalam memerankan Hino adalah karena karakter Hino diceritakan sudah Pro otomatis dia harus terlihat lebih jago dari yang lain dan itu gak gampang, meski dia punya basic dancer. Nissy bahkan pernah cedera di kaki, aktor lain juga gw lihat selalu mengoleskan sesuatu di kaki mereka setelah latihan , wih sugoi jyanai? Tepuk tangan buat semuanya.

Dorama ini juga gak akan terasa lengkap tanpa lagu berjudul Manazashi yang dinyanyikan oleh Honey L Days. Lagu yang selalu diputar di akhir dorama dan juga saat adegan penting ini seolah menggambarkan klub senam ritmik yang selalu berjuang meski yang dihadapi gak mudah. Lagu ini berhasil bikin kuping gw jatuh cinta saat pertama kali dengar, iramanya ada yang terasa lembut sedih dan semangat.

Kesimpulannya sih, dorama ini menarik terutama bagi teman-teman yang suka cerita olah raga atau cerita tentang sekolah dan persahabatan. Semua unsur itu bisa diramu dengan apik sehingga menjadi tontonan yang mengasyikkan. Bagi yang menanti kisah romance mungkin akan kurang puas karena meski ada romance porsinya hanya sedikit tapi itu sama sekali gak mengurangi keasyikan waktu nonton sih.

Jadi, adakah yang sudah nonton dorama ini? Bagaimana kesannya?

Terima kasih sudah mampir dan baca blog ini ya, sampai jumpa lagi di postingan berikutnya ya.





No comments:

Post a Comment