While You Were Sleeping Episode 24


           Seung Woon datang ke mini market dan bertemu  Myung Dae Gu, teman sekolahnya yang pernah diledek bersamanya oleh teman-teman sekolah mereka. Dae Gu bertanya pada Seung Woon apa Jae Chan bisa bertemu dengan ayahnya tapi Seung Woon berkata kalau Jae Chan sedang sibuk dengan kasus sekarang.

            Ibu Hong Joo masih merasa tidak nyaman dengan Jae Chan, beliau bahkan membereskan kursi yang biasa mereka semua gunakan untuk sarapan bersama dan bermaksud untuk membiarkan mereka semua sarapan dirumah masing-masing.

            Jae Chan kembali berdiskusi dengan seniornya. Kali ini mereka membahas mengenai Yuu Bum yang menolak hasil autopsy dan membuat mereka harus memanggil sang dokter ke persidangan. Jaksa Son menawarkan diri untuk pergi ke persidangan dan akan bertanya pada dokter tersebut.

            Jaksa Son memberikan pertanyaan kepada dokter yang makin memperjelas bahwa penyebab kematian sang pasien adalah karena cekikan dan benturan yang diterimanya tapi secara tiba-tiba Yuu Bum membalikkan keadaan dengan mengatakan bahwa semua ini adalah kesalahan dokter  yang membuat ayah dari korban emosi dan akhirnya harus keluar ruang sidang bersama Hong Joo yang juga datang ke persidangan.

            Hakim memberi kesempatan kepada jaksa untuk bicara dan apa yang Jae Chan benar-benar menyampaikan apa yang dirasakan oleh ayah dari korban. Hasil persidangan membuat Jaksa Son memeluk Jae Chan lega juga membuat Yuu Bum emosi.

            Hong Joo mengatakan pada ibunya bahwa dirinya telah salah selama ini. Hong Joo selalu menganggap dirinya adalah penyebab ayahnya meninggal juga tertembaknya Jae Chan. Tapi dia sadar itu tidak benar, semua itu akan tetap terjadi walau Hong Joo tidak ada disana. Berkat pengakuan Hong Joo tersebut, sang ibu sudah mau bersikap biasa lagi kepada Jae Chan.

            Jae Chan mengajak Hong Joo kelaut dengan meminjam mobil milik Jaksa Lee. Di  waktu yang bersamaan ayah Dae Gu diberitakan meninggal karena bunuh diri dan sepertinya akan menjadi pembuka untuk kasus baru yang akan dihadapi Jae Chan. (Bersambung)



            Komentar :

            Bagian terseru dari episode ini adalah persidangan yang maaf banget gak gw ceritain secara lengkap karena menurut gw akan lebih seru kalau ditonton sendiri, biar bisa ikutan merasa gemas ama tegang gitu hehehehehehe

            

While You Were Sleeping Episode 23


Jae Chan kembali menjadi bahan pembicaraan di kantornya karena nekat ingin melakukan autopsy dan donor organ secara bersamaan. Meski disetujui atasannya sebenarnya Jae Chan sendiri bingung kenapa dia bisa seberani itu.

          Hong Joo menemui Jae Chan karena ingin tahu pilihan yang diambil jaksa muda tersebut. Hong Joo mengatakan pada Jae Chan bahwa dalam mimpinya Jae Chan akan berhasil menangani kasus ini yang membuat Jae Chan yang tadinya kebingungan menjadi semangat kembali.

          Jaksa Lee memberitahu Jaksa Son bahwa Jae Chan sudah memberi izin proses donor. Sebelum proses dimulai Jae Chan menemui ayah korban dan berjanji akan membuktikan kesalahan si pelaku.

          Hong Joo bertemu Woo Tak yang kemudian mengantarnya ke kantor. Hong Joo mengaku kalau dia berbohong pada Jae Chan waktu mengatakan Jae Chan akan berhasil menangani kasus ini. Disaat yang bersamaan Yuu Bum bertemu dengan Moon Tae Min dan yakin kalau penulis tersebut pasti bebas karena dia dituntut atas kasus pembunuhan. 

        Dikantor kejaksaan Jae Chan dan para seniornya juga sedang berunding mengenai langkah mereka untuk menghadapi Yuu Bum yang licik. Jae Chan ingin menuntut Moon Tae Min atas kasus pembunuhan meski sudah diperingatkan oleh seniornya akan sulit.

         Saat sidang pertama digelar, Yuu Bum menolak tuntutan kasus pembunuhan atas Moon Tae Min, dia juga menolak kesaksian anak tk yang ditolong Woo Tak dan meminta supaya anak itu didatangkan dipersidangan.

          Hong Joo mengetahui bahwa ibunya sengaja menyembunyikan cincin yang diberikan oleh Jae Chan. Saat Hong Joo menanyakan alasannya, ibunya menjawab bahwa beliau tidak ingin melihat Hong Joo sedih seperti saat ayahnya meninggal. Tanpa disadari oleh Hong Joo dan ibunya, percakapan mereka didengar Jae Chan yang kembali untuk mengambil Handphonenya.

          Pada sidang berikutnya, Jae Chan kesulitan meminta keterangan dari Lim Sae Young, anak tk yang diselamatkan Woo Tak. Ditambah kata-kata Yuu Bum yang menekan bocah itu makin membuatnya tidak mau bicara. Tapi Jae Chan masih punya cara untuk membuatnya mau bicara, berbekal hal yang diajarkan dan diberitahu oleh Woo Tak, Jae Chan berhasil membuat Lim Sae Young mengatakan hal yang dilihatnya engan jujur tanpa perasaan terpaksa. (Bersambung)

          Komentar :


          Diepisode ini, kita tahu alasan ibu Hong Joo berubah sikap pada Jae Chan. Bagian favorit gw adalah saat Jae Chan melaksanakan apa yang diajarkan Woo Tak untuk membuat Lim Se Young bicara, jujur gw gak terlalu tahu soal hukum dan tata cara persidangan jadi gw gak tahu kalau di dunia nyata tindakan begini tuh dibolehin atau enggak. Daripada gw banyak spoiler lebih baik teman-teman coba tonton sendiri ya ^_^

While You Were Sleeping Episode 22


Jae Chan yang tidak tenang akan keadaan kantor, akhirnya memutuskan untuk masuk meskipun awalnya ingin pergi ke laut bersama Hong Joo. Di saat yang bersamaan Moon Tae Min mengejar anak TK yang melihat perbuatannya. Anak  itu berlari karena takut tapi untung diselamatkan oleh Woo Tak.

            Sesuai cerita Hong Joo, Jae Chan langsung mendapat tugas untuk melakukan pemeriksaan dan menandatangani izin bagi pasien Dead brain agar bisa melakukan donor. Jae Chan memutuskan untuk mendatangi pasien tersebut terlebih dahulu untuk memeriksa lebih lanjut. Woo Tak menghubungi Jae Chan dan menceritakan mengenai Moon Tae Min juga anak kecil yang merupakan saksi.

            Setelah melihat keadaan pasien, Jae Chan memutuskan untuk melakukan autopsy yang berarti menunda pendonoran organ tubuh. Tanpa Jae Chan ketahui, anak dari Jaksa Son merupakan salah satu orang yang membutuhkan donor tersebut.

            Saat Jae Chan mendiskusikan keinginannya untuk melakukan autopsi dengan para seniornya, Jaksa Lee menentang dan bersikeras bahwa sebaiknya mereka melakukan transplatasi tapi Jaksa Son menyetujui dilaksanakannya autopsy meski terlihat sedih karena artinya anaknyalah yang akan jadi korban.

            Setelah diskusi tersebut Jaksa Lee sempat marah pada Jaksa Song karena menyetujui usul Jae Chan tapi alasan Jaksa Song yang memikirkan perasaan orang tua sang korban membuat Jaksa Lee terdiam. Tanpa sepengetahuan kedua orang tersebut, Jae Chan masih berdiskusi dengan atasannya agar proses autopsy dan donor bisa berjalan. Atasannya setuju sekaligus menantang Jae Chan untuk dapat membuktikan kebenaran (Bersambung)

            Komentar :


            Moment yang menurut gw keren diepisode ini adalah ketika Jaksa Son mengungkapkan alasan kenapa dia setuju dengan Jae Chan pada Jaksa Lee. Menurut gw itu adalah pilihan yang susah banget buat Jaksa Song tapi dia masih mau mengingat perasaan orang lain. Duh lebih baik adegan ini ditonton sendiri deh biar lebih berkesan ya.

While You Were Sleeping Episode 21


Malam hari, saat sedang menyetir, Yuu Beum dihubungi oleh seseorang yang tidak dikenalnya.Orang tersebut meminta untu bertemu dengan Yuu Bum saat itu juga. Yuu Bum pun menolak hal tersebut namun berubah pikiran saat tahu yang ingin menemuinya adalah seorang penulis yang bernama Moon Tae Min.

Saat sudah bertemu di kantor Yuu Bum, Moon Tae Min berkata bahwa dia akan menulis novel baru dan butuh berkonsultasi dengan pengacara. Setelah mendengar cerita Moon Tae Min mengenai tokoh utama dalam cerita tersebut, Yuu Bum dapat menebak bahwa yang diceritakan adalah kisah Moon Tae Min sendiri.

Selama Moon Tae Min bercerita ,kita disuguhi adegan yang menunjukkan acara peluncuran buku, dimana tiba-tiba ada seorang pemuda yang mengatakan dirinya adalah salah seorang murid  Moon Tae Min  yang ingin menunjukkan kenyataan mengenai gurunya itu. Awalnya video menunjukkan keakraban sang penulis dengan murid-muridnya kemudian dia menceritakan mengenai perbuatan jahat Moon Tae Min kepada muridnya yang selalu menggunakan tesis sebagai ancamannya. Pemuda tersebut kemudian dibawa oleh pihak keamanan.

Pemuda tersebut kemudian dihajar oleh Moon Tae Min kemudian dicekik dan didorong ke pintu lift. Saat Yuu Bum bertanya apakah ada saksi yang melihat kejadian tersebut, Moon Tae Min hanya berkata dia menemukan topi anak kecil tapi tidak yakin kalau anak tersebut menyaksikan perbuatannya atau tidak. Sementara sang pemuda dinyatakan dalam kondisi brain dead. Mengetahui situasi dan kenyataan yang terjadi, Yuu Bum berkata bahwa masih ada kemungkinan Moon Tae Min bebas jika mereka bekerja sama.

Hong Joo dan Woo Tak menjemput Jae Chan yang akan keluar dari rumah sakit. Woo Tak dan Seung Woo heran karena Jae Chan dan Hong Joo bicara menggunakan bahasa informal. Sebelum pulang Jae Chan bertemu lagi dengan anak kecil yang tahu tentang hukum yang dia tidak tahu identitas sebenarnya dan mencoba pamer profesinya. Setelah bicara dengan Jae Chan, anak tersebut pingsan, dan dokter mengatakan bahwa dia butuh donor.

Woo Tak mengantarkan Hong Joo, Jae Chan dan Seung Woon sampai rumah dan bertanya pada Jae Chan apakah dia akan menginap di rumah Hong Joo seperti dirinya dulu. Meski dicegah Seung Woon, Jae Chan akhirnya menginap di rumah Hong Joo hanya saja yang tidak diduga adalah reaksi dari ibunya Hong Joo. Ibu Hong Joo yang biasanya ramah bersikap dingin pada Jae Chan.

Di rumah sakit, ayah dari pemuda, diberi tahu oleh dokter kalau anaknya mendaftar untuk mendonorkan bagian tubuhnya. Sang ayah memutuskan proses donor akan dilaksanakan lusa bertepatan dengan ulang tahun sang pemuda. Jaksa Son diberitahu bahwa kemungkinan putranya bisa mendapat donor dari pasien brain dead tersebut.

Woo Tak  dan Hong Joo sama-sama bermimpi buruk tentang Jae Chan dimana dia gagal menangani kasus Moon Tae Min dan membuat 7 orang pasien meninggal sampai akhirnya mundur menjadi jaksa. Saat bertemu, Hong Joo meminta kepada Woo Tak agar tidak memberi tahu Jae Chan mengenai mimpi yang mereka lihat karena Hong Joo akan membuat Jae Chan menghindari kejadian tersebut tanpa sadar bahwa yang bersangkutan mendengar pembicaraan mereka.

Hong Joo memutuskan untuk tidak masuk kerja dan mengajak Jae Chan pergi jalan-jalan. Mereka pun menghabiskan waktu bersama, saat Hong Joo berkata ingin pergi ke laut esok harinya, Jae Chan berkata jika dirinya akan kembali bekerja ketika Hong Joo memintanya untuk tidak masuk Jae Chan menanyakan alasannya.

Dalam mimpinya Hong Joo melihat kalau saat masuk kantor Jae Chan harus membuat pilihan yang rumit yang melibatkan pasien brain dead  dan 7 orang yang membutuhkan donor dari pasien tersebut, dimana jika Jae Chan memutuskan melakukan autopsi atas pasien tersebut maka 7 orang akan kehilangan nyawa tapi jika dia tidak melakukannya pelaku akan bebas. Jae Chan memutuskan akan mengikuti saran Hong Joo untuk melarikan diri.

Episode ini ditutup dengan Woo Tak yang sedang mengawasi Yuu Bum dan Moon Tae Min.

Komentar :

Oke, kita sekarang memasuki kasus baru yang bisa dibilang cukup rumit dimana korban sudah dalam posisi tidak sadar sementara saksi yang melihat kejadian kemungkinan besar adalah anak kecil. Kasus ini kemungkinan juga mempengaruhi hubungan Jae Chan dengan Seniornya yaitu jaksa Son yang membutuhkan donor tersebut untuk anaknya.

Kita juga sedikit dapat petunjuk lagi soal sepak terjang kelicikan Yuu Bum lewat perbincangan Seung Woon dan temannya.

Coba tebak benarkah Jae Chan akan melarikan diri?



While You Were Sleeping Episode 20


Episode ini dibuka oleh kelakuan konyol Jae Chan yang salah mengenali Hyang Mi, salah satu staff dikantornya sebagai Hong Joo yang tentu saja bikin kedua gadis itu kesal.

            Hong Joo menemani Jae Chan jalan-jalan dan berkata bahwa dia tidak menginagt tentang Jae Chan dan juga tidak menjenguk Jae Chan saat masih di ICU, membuat Jae Chan sedih dan kecewa.

            Keesokan harinya, Jae Chan ingin menemui Yoo Ho Man tapi tidak dipercaya oleh polisi yang menjaganya ditambah kata-kata anak Jaksa Son yang makin membuat Jae Chan terlihat tidak menyakinkan.

            Jaksa Lee yang ingin menjenguk Jae Chan, tidak sengaja bertemu jaksa Son juga mengetahui tentang anaknya. Jaksa Son meminta Jaksa Lee untuk merahasiakannya dari teman-teman mereka di kantor.

            Saat makan siang, Jae Chan bertanya kepada Hong Joo kenapa membohonginya dengan bilang kalau tidak pernah datang ke ICU. Jae Chan tahu karena suster memberinya anting Hong Joo yang jatuh disana. Hong Joo berkata bahwa Jae Chan adalah orang yang bersamanya di hari tersedih dalam hidupnya dan yang membuatnya merasa menyesal.

            Jae Chan kembali mendatangi Yoo Man Hoo dan berkat pembicaraannya dengan Hong Joo, Jae Chan merubah rencana awalnya yang ingin memberi tahu hasil penyelidikannya pada Yoo Man Ho menjadi memberitahu seberapa baik anaknya dari hasil penyelidikannya yang membuat Jae Chan berpikir tidak mungkin akan ada orang yang memiliki niat untuk membunuhnya dan mengerti bahwa apa yang dilakukan Yoo Man Hoo adalah akibat dari rasa marah dan terkejut akibat kepergian putri yang amat disayanginya.

            Episode ini ditutup dengan pengakuan rasa dari Jae Chan dan Hong Joo yang memutuskan untuk tidak takut menghadapi segalanya.

            Komentar :
Maaf kalau pendek, soalnya memang episode 19-20 ini belum memasuki kasus baru jadi masih penyelesaian dari beberapa masalah yang ada.

Moment keren episode ini menurut gw adalah waktu Jae Chan bicara pada Yoo Man Hoo, Jae Chan yang awalnya ingin menemuinya berdasarkan kemarahan akhirnya malah membuat amarah Yoo Man Hoo reda.

Gw suka kata-kata Hong Joo yang bilang kalau  dia menyesali hari dimana kemarahannya membuat dia sempet hampir berpikir kalau Jae Chan lebih baik tenggelam bersama polisi. Disitu gw sadar bahwa ada tindakan buruk yang disebabkan oleh amarah yang tidak bisa dikendalikan yang kalau dituruti malah akan membuat pelakunya menyesal di kemudian hari. Jadi sebaiknya kita jangan sampai terbakar amarah ya *mengingatkandirisendiri ^_^


 Siap-siap untuk kasus baru ^_^

While You Were Sleeping Episode 19


Masih lanjutan dari peristiwa penembakan Jae Chan, Hong Joo meminta seniornya Woo Tak yang kebetulan melintas untuk mengejar mobil dari orang yang menembak Jae Chan yaitu ayah dari Yoo Su Kyung. Selain Jae Chan, Ayah Yoo Su Kyung ternyata mengincar orang lain untuk dicelakai yang tidak lain adalah Woo Tak dan Do Ha Yong, untungnya mereka berhasil diselamatkan oleh kedatangan polisi yang tepat waktu.

            Jae Chan dibawa ke rumah sakit dan ditangani dengan ditemani Hong Joo yang menangis dengan tangan yang penuh oleh darah.Berita tentang penembakan Jae Chan disiarkan di televisi dan dilihat oleh ibu Hong Joo dan Yuu Beum. Seung Woon, Hong Joo dan Woo Tak ada di rumah sakit menunggu proses operasi Jae Chan yang sudah berlangsung selama 4 jam. Hong Joo berusaha menenangkan Seung Woon. Tapi pertahanan Hong Joo runtuh saat melihat ibunya, didepan sang ibu, Hong Joo menangis dan merasa bersalah karena tidak bisa mengubah apa yang dilihatnya, Hong Joo pingsan setelah mendengar kabar soal Jae Chan.

            Hong Joo terbangun dari tidurnya dan ingin segera melihat Jae Chan tapi dicegah ibunya yang memaksanya untuk sarapan terlebih dahulu. Saat itu ibu Hong Joo memberikan kotak yang ingin diserahkan Jae Chan, dan akhirnya Hong Joo pun tahu bahwa anak laki-laki yang pernah ditemuinya adalah Jae Chan.

            Jae Chan sadar setela operasinya dan menemukan Hong Joo didepannya. Momen megharuka Jae Chan dan Hong Joo tersebut seketika berubah menjadi kocak karena orang yang diajak bicara Jae Chan ternyata adalah bosnya yang tidak dikenali oleh Jae Chan akibat efek pasca operasi.

            Adegan pun menunjukkan anak kecil yang paham tentang polisi dan dunia hukum yang merupakan anak dari jaksa Song, juga laki-laki yang tangannya terluka yang sepertinya akan menjadi petunjuk cerita berikutnya.

            Woo Tak dan Yuu Bum datang ke kantor kejaksaan untuk menghadiri pemeriksaan bersama jaksa Shin mengenai tertembaknya Jae Chan. Pemeriksaan berjalan cukup a lot karena sikap Yuu Bum yang menyebalkan dan malah memojokkan Woo Tak dan Jae Chan.

            Episode ini diakhiri dengan Hong Joo yang bingung apakah akan menemui Jae Chan atau tidak.

Komentar:
Kita belum tahu penyelesaian dari kasus penembakan Jae Chan karena Yoo Ho Man sang pelaku ternyata juga sakit dan dirawat di tempat yang sama dengan Jae Chan tapi kita udah dapat beberapa petunjuk soal tokoh-tokoh yang bakal meramaikan konflik berikutnya.


Asli, kesel banget Yuu Bum yang gak ngerasa bersalah sudah memancing amarahnya Yoo Ho Man, bener kayak apa yang dibilang sama jaksa Son, bahwa meski yang menembak itu Yoo Ho Man tapi sepertinya yang bersalah itu Lee Yuu Bum.      

Himitsu No Hanazono


Tsukiyama Kayo adalah seorang editor majalah fashion yang sulit untuk menolak permintaan orang lain. Bahkan, dia masih sibuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan orang lain di hari ulang tahunnya sendiri. Merasa tidak tahan dengan semua yang sudah dilaluinya selama ini,  Kayo memutuskan untuk berhenti bekerja keesokan harinya. Tidak disangka, redaksi majalah tempatnya bekerja  ditutup dan oleh atasannya, Kayo dipindahkan ke redaksi manga (komik) dan menjadi editor dari seorang mangaka (pembuat komik) terkenal bernama Hanazono Yuriko. Diluar dugaan, Hanazono Yuriko yang dikiranya seorang perempuan ternyata adalah nama samaran dari 4 bersaudara yang semuanya laki-laki. Bagaimakah Kehidupan Kayo sebagai editor keempat orang ini?

          Mari kenalan dengan para tokoh dalam dorama ini ^_^

-      Tsukiyama Kayo

Editor majalah fashion yang terpaksa jadi editor manga cewek karena redaksi majalah tempatnya bekerja ditutup. Sulit menolak permintaan orang lain dan gampang dikerjai. Awalnya kurang suka menjadi editor manga dan kewalahan menghadapi Kataoka bersaudara, tapi lama-lama dia bisa menikmati pekerjaannya dan terbiasa menghadapi Kataoka bersaudara.

-      Kataoka Wataru

Anak tertua yang bertugas membuat background dari manga mereka. Kalem dan sangat menyanyangi adik-adiknya terutama Hinata. Dia sangat tertutup sehingga sulit untuk dipahami isi pikirannya.

-      Kataoka Osamu

Anak kedua yang bertugas menggambar karakter manusia. Tingkah lakunya paling kekanakan diantara mereka, penyuka action figure yang marah kalau disebut otaku.  Hobi ngerjain Kayo tapi suka curhat masalah percintaan dengannya.

-      Kataoka Osamu

Anak ketiga yang bertindak sebagai manager dari Hanazono Yuriko. Dia juga yang mengurusi segala pekerjaan rumah dan keperluan saudaranya. Sering kencan dengan wanita.

-      Kataoka Hinata

Bungsu yang bertugas membuat cerita. Jutek dan sinis tapi pandai membaca situasi dan perasaan orang lain. Walau tidak mengungkapkannya secara langsung, Hinata sepertinya senang dan nyaman akan keberadaan Kayo.

-      Tanaka Ichiro

Editor Hanazono Yuriko untuk perusahaan yang berbeda dari Kayo. Walau terlihat galak pada Kayo tapi dia sering memberi pelajaran tentang bagaimana seharusnya seorang editor bekerja. Hubungannya dengan Kataoka bersaudara sudah seperti keluarga sampai membuatnya rela kehilangan tunangannya untuk melindungi identitas mereka. Beliau inilah otak dibalik adanya Hanazono Yuriko.

-      Kawamura Ryoko

Mantan bos Kayo yang ternyata juga mantan tunangan dari Tanaka Ichiro. Benci dengan Hanazono Yuriko karena dianggapnya sebagai penyebab hancurnya hubungan asmaranya tanpa tahu identitas aslinya.

 Gw sendiri lupa dari mana gw tahu tentang dorama ini. Hal yang membuat gw tertarik buat nonton adalah karena ceritanya yang menyorot tentang manga dan mangaka yang dibumbui dengan cerita kekeluargaan dan juga sedikit romance.

          Bagian paling menarik dari dorama ini menurut gw adalah saat melihat perkembangan hubungan Kayo dengan Kataoka bersaudara. Suka aja melihat Kataoka bersaudara yang awalnya merasa sebal sama kehadiran Kayo yang dianggap cuma bikin kacau dan jadi obyek keisengan malah jadi kaya keluarga yang bikin mereka merasa nyaman dan kehilangan waktu dia gak ada. Kita juga bisa melihat Kayo yang awalnya terlihat terpaksa dalam menjalani pekerjaannya, lama-lama terbiasa bahkan jadi bersemangat.

          Ada beberapa cerita romance dalam dorama ini. Pertama ada kisah antara Kayo, Wataru dan Satoshi, ada juga Osamu yang menyukai pemilik kedai yang sering mereka datangi dan juga kisahnya Tanaka dan Kawamura. Kalau menurut gw sih yang paling menarik itu kisahnya Tanaka dan Kawamura yang bisa dibilang nyesek sekaligus lucu karena Kawamura yang dendam banget sama Hanazono Yuriko yang dianggapnya sudah menghancurkan kebahagiannya, padahal tanpa disadarinya dia sering bertemu Satoshi bahkan pernah makan bareng dengan Kataoka bersaudara.

          Selain itu gw suka adegan Kayo kalau lagi ngobrol sama Wataru, Kayo kayaknya nyaman kalau ngomong sama Wataru soalnya dia sering curhat. Cuma yang bikin gw gemes adalah sikap Wataru yang kayaknya selalu berusaha menahan diri buat nunjukkin perasaannya padahal sikapnya nunjukkin kalau dia suka, makanya Kayo suka bingung sama sikapnya. Gw juga pernah sebel kalau Wataru ngomong yang nyakitin Kayo.

          Moment Kayo dan Wataru yang gw suka itu waktu Wataru nolongin Kayo waktu resletingnya nyangkut di episode 1, muji kare buatan kayo enak di episode 4, melindungi Kayo waktu dipaksa  Satoshi melanjutkan penyamaran sebagai Hanazono Yuriko di episode 6 dan waktu Kayo nangis sama Wataru waktu dia bikin gagal proyek adaptasi dorama dari manga. O iya, satu lagi gw juga suka waktu Wataru jujur sama Kayo soal perasaannya, gak secara gamblang langsung bilang suka tapi dia ngomong “ Maukah kau berada disisiku selamanya?” kok gw ngeliatnya sweet aja gitu.

          Kalau kisahnya Osamu lebih ngeliatin gimana usaha dia buat mendekati Minae, pemilik kedai yang sering mereka datangi untuk makan malam.

          Dorama ini gak menyuguhkan kisah yang heboh banget sih, lebih ke kehidupan sehari-hari, moment tegang atau mengejutkannya ada di bagian terbongkarnya rahasia yang selama ini disembunyikan Kataoka bersaudara.


          Jadi, buat teman-teman yang suka cerita ringan yang lucu atau penggemar manga ,silakan coba nonton dorama ini ^_^

while You Were Sleeping Episode 18


Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan pengurus rumah Yoo Su Kyung, Jae Chan menemukan kemungkinan bahwa motif darah yang ada di lantai rumah Yoo Su Kyung dibuat oleh robot vacuum. Untuk membuktikan hak tersebut Jae Chan dan Tuan Choi kembali mendatangi apartemen Yoo Su Kyung dan menurut penjaga, ada anak kecil yang menemukan robot tersebut. Tapi karena sudah lewat beberapa hari, robot tersebut sudah dibawa ke tempat pembungan sampah.

Jae Chan pun memutuskan untuk mencari robot tersebut diantara tumpukan sampah yang membuat Tuan Choi protes karena hari ini beliau sedang menggunakan sepatu barunya. Belum lama mencari, Jae Chan bertemu dengan Hong Joo, Woo Tak dan seniornya yang ternyata memiliki tujuan yang sama dengannya. Begitu tahu apa yang dilakukan Hong Joo, Jae Chan langsung memeluknya sebagai rasa terima kasihnya. Akhirnya robot tersebut berhasil ditemukan oleh seniornya Hong Joo.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya darah Yoo Su Kyung di mesin tersebut, Jae Chan pun senang dan bermaksud menyerahkan laporannya pada atasannya. Tepat saat itu, Jaksa Shin, memanggilnya dan menyarankannya untuk tetap memvonis bersalah pada Do Hak Yong demi menjaga nama baik kejaksaan dari reporter. Di Saat yang bersamaan, Hong dan seniornya juga berusaha menyakinkan atasan mereka untuk memberitakan pembebasan Do Hak Yong. Atasan Hong Joo menolak karena tidak ingin stasiun tv mereka dipandang buruk oleh masyarakat.

Kata-kata Jaksa Shin, membuat Jae Chan merenung sesaat dan teringat kenangan masa kecilnya saat dia bertemu dengan bocah yang membantunya menyelamatkan paman polisi. Berkat bocah itu, paman polisi yang ingin bunuh diri menjadi lebih tenang. Bocah itu pun pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan surat pada Jae Chan dengan nama chesnut.

Ingatan itu membuat tekat Jae Chan yakin untuk menyerahkan keputusannya. Sementara itu, Hong Joo juga berhasil menyakinkan atasannya untuk mengklarifikasi berita Do Hak Yong.

Sesuai permintaan Woo Tak, Hong Joo mewawancarai Do Hak Yong setelah kebebasannya. Hal ini membuat banyak orang yang berkumpul di depan kantor kejaksaan pun membubarkan diri. Dua orang yang tidak puas dengan hal ini adalah Yuu Beum dan ayah Yoo Su Kyung.

Kata-kata Hong Joo dalam liputannya mengingatkan Jae Chan pada sosok chesnut yang ditemuinya saat kecil. Setelah memastikan pada ibunya Hong Joo, Jae Chan pun makin yakin dan membeli sebuah cincin, lalu mengajak Hong Joo bertemu. Setelah memastikan posisi Do Hak Yong yang dicurigainya akan melukai Jae Chan seperti dalam mimpinya sedang bersama Woo Tak, Hong Joo menerima ajakan Jae Chan.

Saat sedang menunggu giliran untuk menyeberang jalan, ayah Yoo Su Kyung menembak Jae Chan (Bersambung)

Komentar :

Ternyata tidak selamanya kejadian di mimpi dapat dirubah. Kalau menurut petunjuk dari sorotan kamera, orang yang akan menusuk Jae Chan adalah salah satu penggemar Yoo Su Kyung tapi ternyata setelah itu berubah Jae Chan malah tertembak.


While You Were Sleeping Episode 17


Episode ini dibuka dengan Yuu Beum yang sedang mengadakan konferensi pers, dalam konferensi tersebut, Yuu Beum mengatakan kalau ayah dari Yoon So Kyung pingsan setelah mendengar keputusan tidak bersalah atas Do Hak yong dan meminta kepada wartawan agar terus mengawasi kasus ini agar tidak dilupakan.

            Pukul 3 pagi, Hong Joo mendatangi rumah Jae Chan sambil menangis, dia membuang semua jas Jae Chan yang tentu saja menimbulkan pertanyaan besar bagi Jae Chan. Hong Joo pun menceritakan mimpinya kemudian menangis dalam pelukan Jae Chan.

            Hong Joo meminta Jae Chan untuk tidak memakai kemejanya juga tidak 
bertemu dengannya. Hal tersebut tentu ditolak oleh Jae Chan, dia malah meminta Hong Joo untuk menceritakan mimpinya secara rinci agar dapat menghindari hal yang tidak dinginkan.

            Suasana suram menyelimuti waktu sarapan di rumah Hong Joo pagi itu. Hanya Jae Chan yang masih bisa menikmati makanannya sementara yang lain memandangnya dengan iba. Hong Joo menduga kejadian ini ada hubungannya dengan Do Hak Yong karena mimpinya berubah setelah pembebasan Do Hak Yong diputuskan.  Televisi pun mulai menayangkan berita mengenai Do Hak Yong termasuk konferensi pers Yuu Beum. Selain itu, profil tentang Jae Chan juga menyebar diinternet.

            Di kantor, Hong Joo berdebat dengan seniornya mengenai berita mengenai Do Hak Yong. Setelah itu, Hong Joo menelepon Jae Chan yang sedang berusaha masuk kantor lewat pagar belakang karena di depan kantornya banyak massa yang menunggunya untuk protes.

            Seung Woo juga menjadi korban dari keributan ini yaitu dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya. Kesulitan yang dialami Jae Chan bukan hanya soal masuk ke dalam kantor tapi juga untuk keluar. Rekan-rekannya bahkan meninggalkannya saat makan siang.

            Saat akan makan siang, Jae Chan dan tuan Choi bertemu dengan Yuu Beum yang langsung mengeluarkan kata-kata yang mebuatnya harus berdebat dengan Jae Chan. Yuu Beum mengajak Tuan Choi pergi untuk menemaninya menghadiri acara pernikahan. Di dalam mobil, Yuu Beum menanyakan keputusan yang akan diambil Jae Chan pada Tuan Choi, dia juga meminta Tuan Choi agar membujuk Jae Chan supaya tidak membebaskan Do Hak Yong atau dia akan menyebarluaskan cerita tentang pertemanan Jae Chan dengan Woo Tak yang juga dekat dengan Do Hak Yong.

            Hong Joo menyuruh Jae Chan untuk menyamar agar tidak diserang saat kekantor, dia bahkan sempat bertanya pada Jae Chan untuk menangkap Do Hak Yong yang dibalas Jae Chan dengan genggaman dan tatapan penuh arti.

            Episode ini ditutup dengan Hong Joo yang menemukan gambar yang mungkin bisa menjadi jawaban dari kasus yang rumit ini.

            Komentar :

            Pilihan sulit masih menghadang Jae Chan nih, kalau dia memutuskan Do Hak Yong bersalah maka dia sama saja menghancurkan hidup orang lain, tapi kalau dia putuskan tidak bersalah maka dia yang akan mendapat masalah bahkan mungkin bahaya. Gw juga simpati sama Do Hak Yong yang meski tidak bersalah tapi  dihakimi orang-orang yang gak tahu kejadian sebenarnya.

Jadi  apa yang akan dilakukan Jae Chan?

            

While You Were Sleeping Episode 16

Episode ini dibuka dengan proses pemeriksaan saksi, yaitu Woo Tak oleh Jae Chan yang berjalan cukup seru karena Woo Tak bisa mematahkan segala kata-kata Jae Chan mengenai bersalahnya Do Hak Yong. Para jaksa senior yang dimintai tolong oleh Jae Chan pun akhirnya mengakui bahwa Do Hak Yong tidak bersalah.

Sementara itu, Yuu Beum berusaha membuat Hong Joo membantunya dengan cara menyebarkan berita mengenai ayah Do Hak Yong dengan alasan ini akan membantu Jae Chan. Pertemuan dengan Yuu Beum mebuat Hong Joo mengingat masa kecilnya, dimana saat itu dia bertengkar dengan anak laki-laki tentang harus tidaknya menyelamatkan kakak dari orang yang sudah membunuh ayahnya.

Hong Joo dan Jae Chan menikmati kopi di kafe yang biasa mereka datangi, disana Hong Joo bertanya mengenai kasus Do Hak Yong yang dijawab oleh Jae Chan kalau dia membiarkan Do Hak Yong bebas. Melihat Hong Joo yang kecewa, Jae Chan mengakui perasaannya pada Hong Joo, dia bilang bahwa dia menyukai Hong Joo sampai takut membuatnya kecewa dan mebuat Jae Chan ingin menangkap Do Hak Yong tapi , Jae Chan tidak bisa melakukan itu karena akan merusak kehidupan orang lain. Mendengar kata-kata Jae Chan, Hong Joo memberinya cincin yang dibuat dari tali pengikat bungkus cookie. Hong Joo memberikannya karena melihat Jae Chan kesulitan memilih ukuran cincin dalam mimpinya.

Di kantor, Hong Joo ditanya oleh seniornya mengenai hasil pertemuannya dengan Yuu Beum. Hong Joo dengan jujur mengakui bahwa Yuu Beum memberikan  dokumen mengenai Do Hak Yong dimana terdapat sedikit catatan kejahatan tapi Hong Joo memutuskan untuk tidak memberitakannya karena tidak berhubungan dengan kasus yang terjadi sekarang.

Pembebasan Do Hak Yong mebuat Yuu Beum naik pitam dan berencana untuk membuat press conference.

Episode ini ditutup dengan Hong Joo yang terbangun dari tidurnya sambil menangis karena melihat Jae Chan terluka akibat ditusuk orang tak dikenal saat akan bertemu dengannya (Bersambung)

Komentar :

 Gw suka sama karakter Jae Chan, dia tidak mau menuduh orang dulu sebelum memastikan, dan gw makin sebel ama Yuu Beum yang licik itu ckckckckckckck

Jujur, gw sama sekali gak nyangka loh soal kenyataan dibalik tewasnya Yoo So Kyung dan kaget saat dijelaskan diepisode ini ada yang terkejut? Atau malah udah bisa nebak?


While You Were Sleeping Episode 15


Episode ini dibuka dengan percakapan antara Woo Tak dengan Do Ha Young. Do Ha Young meminta bantuan Woo Tak untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atau dia akan membocorkan rahasia Woo Tak.

Hong Joo yang khawatir dengan keadaan Woo Tak nekat pergi kerumahnya sendirian. Sesampainya di rumah Woo Tak, Hong Joo menemukan fakta bahwa Do Ha Young menyerahkan diri. Woo Tak pun mengantarkan Hong Joo pulang, dalam perjalanan, Woo Tak mencoba mencari tahu sejauh apa yang dilihat Hong Joo dalam mimpi.

Jae Chan melihat Woo Tak memeluk Hong Joo dalam mimpinya dan berusaha mencegahnya. Saat sarapan, Woo Tak memberi tahu bahwa Do Hak Yong adalah temannya dan kasus ini akan dipegang oleh Jae Chan dan meminta tolong kepada Jae Chan agar membuktikan bahwa Do Hak Yong tidak bersalah.

Saat minum kopi bersama, Hong Joo meminta kepada Jae Chan agar bisa membuktikan bahwa Do Hak Yong bersalah agar tidak ada yang kabur seperti kasus Kang Dae Hee.

Akibat kasus yang dialami Do Hak Yong, ibunya juga ikut terkena imbasnya. Orang-orang mencoret toko ibunya bahkan hampir menabraknya kalau tidak ditolong oleh Woo Tak.

Yuu Beum menemui keluarga Yoo Su Kyung yang mengeluhkan lambatnya kejaksaan memutuskan status Do Hak Yong. Yuu Beum memanas-manasi ayah Yoo Su Kyung yang ternyata menderita sakit parah.

Hong Joo bermimpi tentang Jae Chan yang sedang memilih cincin dan terbangun dengan senang sekaligus malu bahkan wajahnya memerah saat sarapan. Di meja makan mereka mengetes kemampuan Jae Chan mendeteksi kebohongan yang ternyata memang akurat pada Woo Tak yang akan menjalani pemeriksaan saksi.
Di kantor, Hong Joo mendapat tugas untuk mewawancarai Yuu Beum perihal keluarga Yoo Si Kyung yang melayangkan gugatan pada Do Hak Yong. Sementara itu, Woo Tak menemui Do Hak Yong sebelum pemeriksaan.

Jae Chan meminta pendapat pada Tuan Choi soal kasus ini saat mereka makan siang bersama. Yuu Beum mengatakan pada Hong Joo kalau kali ini  dia berada di pihak Jae Chan dan ingin membantunya, karena Jae Chan tidak akan menang dengan kondisi sekarang.

Sebelum proses pemeriksaan dimulai, Jae Chan memanggil semua seniornya untuk melihat proses tersebut.( Bersambung)

Komentar :


Episode ini berakhir disaat yang pas banget bikin penasarannya. Penasaran tentang bersalah atau tidaknya Do Hak Yong juga penasaran bagaimana membuktikannya. 

Bitter Blood


           Sudah agak lama gw vakum nonton dorama dan karena kangen, akhirnya gw meutuskan untu nonton dan nulis tentang dorama ini. Sebenarnya apa cerita dari dorama ini?

            Bitter Blood adalah sebuah dorama yang menceritakan tentang Sahara Natsuki, seorang pemuda yang baru saja akan memulai hari pertamanya bekerja di kepolisian Ginza. Sesuai dengan ramalan bintang yang didengarnya hari itu, Natsuki mengalami banyak hal dalam perjalanannya ke kantor. Mulai dari menolong ibu hamil yang akan melahirkan di jalan sampai menolong nenek-nenek yang dijambret. Sesampainya di kantor, Natsuki mendapatkan kejutan lainnya yaitu bertemu kembali dengan Shiori Akimura, sang ayah yang lama berpisah dengannya setelah bercerai dari ibunya. Oleh atasannya ,Natsuki dan ayahnya dipasangkan menjadi buddy atau  partner. Bagaimakah Ayah dan anak yang berbeda kepribadian itu bekerja sama?

            Bitter Blood adalah dorama yang diadaptasi dari novel berjudul Bitter Blood karya Shusuke Shizukui dan ditayangkan pada tahun 2014 di Jepang sana. Dibintangi oleh Sato Takeru sebagai Sahara Natsuki dan Atsuro Watabe sebagai Shimao Akimura.

            Dari segi cerita menurut gw dorama ini menarik, sedikit banyak mengingatkan gw sama inspektur Megure dan bawahannya dari anime detektif Conan karena para tokohnya diceritakan memiliki profesi sebagai detektif polisi. Kita bisa melihat betapa tidak mudahnya kerja seorang detektif polisi mulai dari menginterogasi, membuat laporan, harus patuh pada perintah juga aturan meski kadang bertentangan dengan hati dan tidak boleh terlalu terbawa perasaan tapi disampaikan dengan ringan. Seperti kebanyakan dorama, serial ini tidak terlalu menonjolkan kisah cinta meski ada sedikit moment-moment antara Natsuki dan Hitomi.

            Hal paling menarik dari dorama ini menurut gw adalah hubungan antara Natsuki dan Akimura yang memiliki sifat bertolak belakang. Natsuki orangnya gampang terharu dan tidak tegaan sementara sang ayah memiliki sifat ceria dan suka bergaya bahkan mengganggap dirinya cool sehingga membuat mereka kerap berbeda pendapat saat melaksanakan tugas. Tapi, jauh didalam lubuk hati keduanya mereka sebenarnya saling memperhatikan dan melindungi meski keduanya enggan menunjukkannya dengan jujur.Gw juga suka hubungan para detektif divisi 1, kerasa banget kalau mereka menganggap satu sama lain sebagai keluarga walau suka berantem.

            Berikutnya gw bakal bahas karakter-karakter yang ada di dorama ini, meski banyak karakter yang muncul yang gw tulis adalah para polisi yang ada di divisi yang sama dengan Natsuki siapa saja mereka?

-      Sahara Natsuki

Polisi yang baru saja bergabung dengan divisi satu kepolisian Ginza. Pemuda yang baik hati dan gampang terharu. Meski hampir terlambat kekantor Natsuki akan tetap menolong orang yang membutuhkan bantuan. Kesannya pada sang ayah buruk karena Natsuki menganggap sang ayah berselingkuh dari ibunya dan meninggalkan dia dan adiknya.Di divisi 1 Natsuki diberi panggilan junior oleh salah seorang anggota yang hobi memberi nickname pada setiap anggota.

-      Shimao Akimura

Ayah dari Natsuki, orang yang sangat memperhatikan penampilan bahkan menggangap hal yang paling penting bagi seorang detektif polisi adalah jas yang dikenakannya. Meski sikapnya tergolong aneh dan nyentrik tapi tidak bisa dipungkiri kalau Akimura ini adalah seorang polisi yang bisa diandalkan dan memahami situasi yang kadang tidak bisa langsung dipahami oleh Natsuki. Nicknamenya adalah Gentle, sesuai dengan minuman kopi kaleng yang selalu diminumnya.

-      Maeda Hitomi

Gadis yang ditemui Natsuki pada hari pertamanya dan bersama-sama menangkap penjambret. Anak dari partner Akimura yang dibunuh oleh orang tak dikenal. Sosok yang kuat dan cantik. Mengidolakan Akimura yang diketahuinya dari cerita ayahnya yang menyebut Akimura sebagai Hero. Meski sering menunjukkan sikap jutek pada Natsuki tapi dia suka khawatir pada Natsuki seperti waktu ada kasus pembajakan bus. Hitomi masih penasaran soal pembunuh sang ayah dan berusaha mencarinya meski membahayakan dirinya sendiri.

-      Kagiyama Kensuke

Kepala divisi satu yang punya sifat kebapakan , menganggap kalau timnya adalah keluarganya. Sering merasa bersalah sama keluarganya karena sibuk dan jarang pulang. Dulunya merupakan partner kakeknya Natsuki. Meski kepala divisi kadang-kadang tingkahnya juga konyol kaya anak buahnya hehehehehe

-      Inagi Toshifumi

Detektif yang punya nickname Chaser. Pendiam dan teliti, dia bisa langsung melihat kesalahan dalam penulisan laporan walau baru lihat sekilas. Barang andalannya adalah tablet yang sering digunakan untuk melihat lokasi target sampai jadwal orang satu divisi.

-      Koga Hisashi

Detektif yang semangat banget cari jodoh sampai dikasih nickname Bachelor. Rajin banget ikut acara perjodohan atau grup kencan meski selalu gagal.Niat dibalik usaha kerasnya mencari jodoh sebenarnya adalah untuk membahagiakan ibunya. Walau sering gagal dalam masalah cinta, Bachelor ini adalah penembak ulung.

-      Togashi Kaoru

Detektif yang kalau ngomong selalu teriak-teriak makanya terlihat emosian. Sering terlihat menginterogasi tersangka yang kabarnya akan selalu mengakui kesalahannya karena tidak tahan dengan bau mulutnya, karena hal ini detektif yang punya anak banyak ini punya Skunk sebagai nicknamenya.

-      Takano Koji

Otak dibalik semua nickname yang dimiliki anggota divisi satu. Dibanding anggota yang lain sifatnya gak terlalu aneh sih.

Selain anggota divisi 1 ada 3 orang yang walau gak selalu muncul tapi bisa dibilang penting kehadirannya nih, mereka adalah

-      Sahara Shinobu

Adik perempuan Natsuki. Berbeda dengan Natsuki yang kurang akrab dengan ayahnya, Shinobu ini malah akrab dan kelihatan sayang banget sama ayahnya dan suka ngajak makan dirumahnya yang langsung bikin Natsuki menggerutu.

-      Kaizuka Takehisa

Tokoh antagonis utama dalam serial ini. Tadinya dia adalah informan untuk polisi tapi karena suatu hal dia jadi dendam sama Akimura dan berniat balas dendam.

-      Nenek-nenek pemilik kedai yang sering didatangi Akimura dan Natsuki. Beliau juga orang yang ditolong Natsuki saat dijambret. Kata-katanya  sering bikin Natsuki sadar kalau ayahnya gak seburuk yang dia pikir selama ini.

Karakter favorit gw adalah Gentle, lucu aja ngeliat gayanya yang lebih narsis dari anaknya sendiri wkwkwkwkwkwk tapi beliau ini  emang kalau udah serius mode on jadinya keren



Kalau teman-teman mikir dorama ini serius dan penuh action karena ceritanya yang tentang polisi dan hubungan ayah-anak, maka itu salah. Dorama ini jauh dari kesan itu, dorama ini menyampaikan ceritanya secara ringan bahkan cenderung kocak, yang ada kita dibikin senyum bahkan ketawa sama tingkah para polisi detektif ini. Bagi penyuka drama komedi dan detektif, boleh coba nonton dorama ini ^_^

While You Were Sleeping Episode 14


Woo Tak yang sedang menumpang dirumah Hong Joo sedang menikmati makan malam bersama Hong Joo dan ibunya yang hanya bisa disaksikan Jae Chan dari rumahnya. Woo Tak juga meminta Jae Chan dan Hong Joo untuk membelikannya berbagai macam barang yang sepertinya sengaja dilakukannya.

            Selesai berbelanja, Jae Chan bilang pada Hong Joo supaya tidak perlu membalas budi padanya. Jae Chan hampir mencium Hong Joo namun gagal akibat seatbelt. Hong Joo mengecup Jae Chan dan akhirnya merasa malu sendiri kemudian masuk kerumahnya sementara Jae Chan malah berbunga-bunga bahkan memanjakan anjing milik Woo Tak yang dititipkan ditempatnya. Seung Woon berkata bahwa paman itu mengirimkan uang lagi yang hanya disimpan Jae Chan dilacinya.

            Adegan flaschback pun mengalir, disini terlihat kalau Jae Chan dan Hong Joo kecil lari dan bersembunyi dari kejaran wartawan yang ingin mewawancarai mereka. Disini mereka mendengar kalau tentara yang membunuh ayah mereka merupakan adik dari seorang polisi. Jae Chan sangat terkejut ketika tahu kalau kakak dari tentara tersebut adalah teman ayahnya yang pernah menghiburnya.

            Pagi harinya, Hong Joo mencoba menghindari Jae Chan tapi tidak didukung oleh ibunya. Jae Chan pun berkata pada Hong Joo bahwa kemarin tidak terjadi apa-apa agar Hong Joo tidak malu.

            Tukang service yang bernama Do Hak Yong kembali membetulkan koneksi internet di rumah gadis yang sama. Senior Woo Tak yang sedang berpatroli mendapat laporan kalau telah terjadi kematian yang mencurigakan. Orang yang ditemukan meninggal itu ternyata adalah gadis yang koneksi internetnya dibetulkan tadi. Gadis itu bernama Yoo Su Kyung dan merupakan seorang atlit menembak.

            Kejadian tersebut dicurigai sebagai pembunuhan dan satu-satunya yang menjadi tersangka adalah Do Hak Yong karena dialah yang terakhir berkunjung kesana. Woo Tak memperhatikan berita tersebut dengan serius tapi ketika Hong Joo bertanya, dia mengaku tidak kenal dengan orang yang muncul di berita itu,

            Jae Chan dan Hong Joo mengantar Woo Tak kerumahnya karena dia sudah pulih dan siap kembali  bekerja. Hong Joo terkejut melihat kulkas Woo Tak yang kosong. Sebelum pulang Hong Joo menyampaikan pesan ibunya pada Woo Tak agar sarapan bersama di rumahnya setiap hari, Hong Joo juga meminta Woo Tak untuk memberi tahu dirinya kalau kehabisan persediaan makanan. Jae Chan juga bilang untuk menghubunginya jika membutuhkan sesuatu. Woo Tak menyakinkan mereka bahwa dirinya baik-baik saja sehingga mereka berdua tidak perlu merasa bersalah. Jae Chan pun baru menyadari bahwa Woo Tak sengaja menyuruh mereka berdua untuk membeli macam-macam agar tidak merasa terbebani.

            Saat tengah malam, Woo Tak terbangun dari mimpinya. Dalam mimpinya Woo Tak melihat dirinya sedang diinterogasi oleh Jae Chan. Woo Tak kemudian menerima telpon dari Hong Joo. Hong Joo berkata kalau dia melihat Do Hak Young masuk ke rumah Woo Tak dan mengancamnya, Woo Tak bilang pada Hong Joo untuk tidak perlu khawatir. Tepat setelah menutup telepon Woo Tak menyadari kalau Do Hak Young sudah ada di dalam rumahnya. Sementara itu,  Hong Joo yang tidak tenang nekat pergi ke rumah Woo Tak sendirian.

            Do Hak Young meminta kepada Woo Tak untuk mempercayainya dan membantunya karena tidak ada yang mempercayainya meski dia sudah mengatakan bahwa dia tidak membunuh. Kemudian Woo Tak bertanya pada Do Hak Yong apa dia akan menyerahkan diri jika Woo Tak mempercayainya, Do Hak Yong pun mengancam bahwa jika Woo Tak tidak membantunya, dia akan membongkar rahasia Woo Tak pada polisi. (Bersambung)

            Komentar :

                        Misterius, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan banyak hal dalam episode ini. Pertama ada Woo Tak yang tidak pernah bercerita mengenai keluarganya dan ternyata memiliki rahasia yang diketahui Do Hak Yong. Kedua, misteri kasus Do Hak Yong yang terasa rumit. Ketiga adalah permintaan sekaligus tantangan Do Hak Yong pada Woo Tak untuk membuktikan dirinya tidak bersalah bikin mikir gimana caranya buat membuktikan itu.


            
Copyright 2009 Blue Dolphin. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy