Himitsu No Hanazono


Tsukiyama Kayo adalah seorang editor majalah fashion yang sulit untuk menolak permintaan orang lain. Bahkan, dia masih sibuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan orang lain di hari ulang tahunnya sendiri. Merasa tidak tahan dengan semua yang sudah dilaluinya selama ini,  Kayo memutuskan untuk berhenti bekerja keesokan harinya. Tidak disangka, redaksi majalah tempatnya bekerja  ditutup dan oleh atasannya, Kayo dipindahkan ke redaksi manga (komik) dan menjadi editor dari seorang mangaka (pembuat komik) terkenal bernama Hanazono Yuriko. Diluar dugaan, Hanazono Yuriko yang dikiranya seorang perempuan ternyata adalah nama samaran dari 4 bersaudara yang semuanya laki-laki. Bagaimakah Kehidupan Kayo sebagai editor keempat orang ini?

          Mari kenalan dengan para tokoh dalam dorama ini ^_^

-      Tsukiyama Kayo

Editor majalah fashion yang terpaksa jadi editor manga cewek karena redaksi majalah tempatnya bekerja ditutup. Sulit menolak permintaan orang lain dan gampang dikerjai. Awalnya kurang suka menjadi editor manga dan kewalahan menghadapi Kataoka bersaudara, tapi lama-lama dia bisa menikmati pekerjaannya dan terbiasa menghadapi Kataoka bersaudara.

-      Kataoka Wataru

Anak tertua yang bertugas membuat background dari manga mereka. Kalem dan sangat menyanyangi adik-adiknya terutama Hinata. Dia sangat tertutup sehingga sulit untuk dipahami isi pikirannya.

-      Kataoka Osamu

Anak kedua yang bertugas menggambar karakter manusia. Tingkah lakunya paling kekanakan diantara mereka, penyuka action figure yang marah kalau disebut otaku.  Hobi ngerjain Kayo tapi suka curhat masalah percintaan dengannya.

-      Kataoka Osamu

Anak ketiga yang bertindak sebagai manager dari Hanazono Yuriko. Dia juga yang mengurusi segala pekerjaan rumah dan keperluan saudaranya. Sering kencan dengan wanita.

-      Kataoka Hinata

Bungsu yang bertugas membuat cerita. Jutek dan sinis tapi pandai membaca situasi dan perasaan orang lain. Walau tidak mengungkapkannya secara langsung, Hinata sepertinya senang dan nyaman akan keberadaan Kayo.

-      Tanaka Ichiro

Editor Hanazono Yuriko untuk perusahaan yang berbeda dari Kayo. Walau terlihat galak pada Kayo tapi dia sering memberi pelajaran tentang bagaimana seharusnya seorang editor bekerja. Hubungannya dengan Kataoka bersaudara sudah seperti keluarga sampai membuatnya rela kehilangan tunangannya untuk melindungi identitas mereka. Beliau inilah otak dibalik adanya Hanazono Yuriko.

-      Kawamura Ryoko

Mantan bos Kayo yang ternyata juga mantan tunangan dari Tanaka Ichiro. Benci dengan Hanazono Yuriko karena dianggapnya sebagai penyebab hancurnya hubungan asmaranya tanpa tahu identitas aslinya.

 Gw sendiri lupa dari mana gw tahu tentang dorama ini. Hal yang membuat gw tertarik buat nonton adalah karena ceritanya yang menyorot tentang manga dan mangaka yang dibumbui dengan cerita kekeluargaan dan juga sedikit romance.

          Bagian paling menarik dari dorama ini menurut gw adalah saat melihat perkembangan hubungan Kayo dengan Kataoka bersaudara. Suka aja melihat Kataoka bersaudara yang awalnya merasa sebal sama kehadiran Kayo yang dianggap cuma bikin kacau dan jadi obyek keisengan malah jadi kaya keluarga yang bikin mereka merasa nyaman dan kehilangan waktu dia gak ada. Kita juga bisa melihat Kayo yang awalnya terlihat terpaksa dalam menjalani pekerjaannya, lama-lama terbiasa bahkan jadi bersemangat.

          Ada beberapa cerita romance dalam dorama ini. Pertama ada kisah antara Kayo, Wataru dan Satoshi, ada juga Osamu yang menyukai pemilik kedai yang sering mereka datangi dan juga kisahnya Tanaka dan Kawamura. Kalau menurut gw sih yang paling menarik itu kisahnya Tanaka dan Kawamura yang bisa dibilang nyesek sekaligus lucu karena Kawamura yang dendam banget sama Hanazono Yuriko yang dianggapnya sudah menghancurkan kebahagiannya, padahal tanpa disadarinya dia sering bertemu Satoshi bahkan pernah makan bareng dengan Kataoka bersaudara.

          Selain itu gw suka adegan Kayo kalau lagi ngobrol sama Wataru, Kayo kayaknya nyaman kalau ngomong sama Wataru soalnya dia sering curhat. Cuma yang bikin gw gemes adalah sikap Wataru yang kayaknya selalu berusaha menahan diri buat nunjukkin perasaannya padahal sikapnya nunjukkin kalau dia suka, makanya Kayo suka bingung sama sikapnya. Gw juga pernah sebel kalau Wataru ngomong yang nyakitin Kayo.

          Moment Kayo dan Wataru yang gw suka itu waktu Wataru nolongin Kayo waktu resletingnya nyangkut di episode 1, muji kare buatan kayo enak di episode 4, melindungi Kayo waktu dipaksa  Satoshi melanjutkan penyamaran sebagai Hanazono Yuriko di episode 6 dan waktu Kayo nangis sama Wataru waktu dia bikin gagal proyek adaptasi dorama dari manga. O iya, satu lagi gw juga suka waktu Wataru jujur sama Kayo soal perasaannya, gak secara gamblang langsung bilang suka tapi dia ngomong “ Maukah kau berada disisiku selamanya?” kok gw ngeliatnya sweet aja gitu.

          Kalau kisahnya Osamu lebih ngeliatin gimana usaha dia buat mendekati Minae, pemilik kedai yang sering mereka datangi untuk makan malam.

          Dorama ini gak menyuguhkan kisah yang heboh banget sih, lebih ke kehidupan sehari-hari, moment tegang atau mengejutkannya ada di bagian terbongkarnya rahasia yang selama ini disembunyikan Kataoka bersaudara.


          Jadi, buat teman-teman yang suka cerita ringan yang lucu atau penggemar manga ,silakan coba nonton dorama ini ^_^

while You Were Sleeping Episode 18


Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan pengurus rumah Yoo Su Kyung, Jae Chan menemukan kemungkinan bahwa motif darah yang ada di lantai rumah Yoo Su Kyung dibuat oleh robot vacuum. Untuk membuktikan hak tersebut Jae Chan dan Tuan Choi kembali mendatangi apartemen Yoo Su Kyung dan menurut penjaga, ada anak kecil yang menemukan robot tersebut. Tapi karena sudah lewat beberapa hari, robot tersebut sudah dibawa ke tempat pembungan sampah.

Jae Chan pun memutuskan untuk mencari robot tersebut diantara tumpukan sampah yang membuat Tuan Choi protes karena hari ini beliau sedang menggunakan sepatu barunya. Belum lama mencari, Jae Chan bertemu dengan Hong Joo, Woo Tak dan seniornya yang ternyata memiliki tujuan yang sama dengannya. Begitu tahu apa yang dilakukan Hong Joo, Jae Chan langsung memeluknya sebagai rasa terima kasihnya. Akhirnya robot tersebut berhasil ditemukan oleh seniornya Hong Joo.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya darah Yoo Su Kyung di mesin tersebut, Jae Chan pun senang dan bermaksud menyerahkan laporannya pada atasannya. Tepat saat itu, Jaksa Shin, memanggilnya dan menyarankannya untuk tetap memvonis bersalah pada Do Hak Yong demi menjaga nama baik kejaksaan dari reporter. Di Saat yang bersamaan, Hong dan seniornya juga berusaha menyakinkan atasan mereka untuk memberitakan pembebasan Do Hak Yong. Atasan Hong Joo menolak karena tidak ingin stasiun tv mereka dipandang buruk oleh masyarakat.

Kata-kata Jaksa Shin, membuat Jae Chan merenung sesaat dan teringat kenangan masa kecilnya saat dia bertemu dengan bocah yang membantunya menyelamatkan paman polisi. Berkat bocah itu, paman polisi yang ingin bunuh diri menjadi lebih tenang. Bocah itu pun pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan surat pada Jae Chan dengan nama chesnut.

Ingatan itu membuat tekat Jae Chan yakin untuk menyerahkan keputusannya. Sementara itu, Hong Joo juga berhasil menyakinkan atasannya untuk mengklarifikasi berita Do Hak Yong.

Sesuai permintaan Woo Tak, Hong Joo mewawancarai Do Hak Yong setelah kebebasannya. Hal ini membuat banyak orang yang berkumpul di depan kantor kejaksaan pun membubarkan diri. Dua orang yang tidak puas dengan hal ini adalah Yuu Beum dan ayah Yoo Su Kyung.

Kata-kata Hong Joo dalam liputannya mengingatkan Jae Chan pada sosok chesnut yang ditemuinya saat kecil. Setelah memastikan pada ibunya Hong Joo, Jae Chan pun makin yakin dan membeli sebuah cincin, lalu mengajak Hong Joo bertemu. Setelah memastikan posisi Do Hak Yong yang dicurigainya akan melukai Jae Chan seperti dalam mimpinya sedang bersama Woo Tak, Hong Joo menerima ajakan Jae Chan.

Saat sedang menunggu giliran untuk menyeberang jalan, ayah Yoo Su Kyung menembak Jae Chan (Bersambung)

Komentar :

Ternyata tidak selamanya kejadian di mimpi dapat dirubah. Kalau menurut petunjuk dari sorotan kamera, orang yang akan menusuk Jae Chan adalah salah satu penggemar Yoo Su Kyung tapi ternyata setelah itu berubah Jae Chan malah tertembak.


While You Were Sleeping Episode 17


Episode ini dibuka dengan Yuu Beum yang sedang mengadakan konferensi pers, dalam konferensi tersebut, Yuu Beum mengatakan kalau ayah dari Yoon So Kyung pingsan setelah mendengar keputusan tidak bersalah atas Do Hak yong dan meminta kepada wartawan agar terus mengawasi kasus ini agar tidak dilupakan.

            Pukul 3 pagi, Hong Joo mendatangi rumah Jae Chan sambil menangis, dia membuang semua jas Jae Chan yang tentu saja menimbulkan pertanyaan besar bagi Jae Chan. Hong Joo pun menceritakan mimpinya kemudian menangis dalam pelukan Jae Chan.

            Hong Joo meminta Jae Chan untuk tidak memakai kemejanya juga tidak 
bertemu dengannya. Hal tersebut tentu ditolak oleh Jae Chan, dia malah meminta Hong Joo untuk menceritakan mimpinya secara rinci agar dapat menghindari hal yang tidak dinginkan.

            Suasana suram menyelimuti waktu sarapan di rumah Hong Joo pagi itu. Hanya Jae Chan yang masih bisa menikmati makanannya sementara yang lain memandangnya dengan iba. Hong Joo menduga kejadian ini ada hubungannya dengan Do Hak Yong karena mimpinya berubah setelah pembebasan Do Hak Yong diputuskan.  Televisi pun mulai menayangkan berita mengenai Do Hak Yong termasuk konferensi pers Yuu Beum. Selain itu, profil tentang Jae Chan juga menyebar diinternet.

            Di kantor, Hong Joo berdebat dengan seniornya mengenai berita mengenai Do Hak Yong. Setelah itu, Hong Joo menelepon Jae Chan yang sedang berusaha masuk kantor lewat pagar belakang karena di depan kantornya banyak massa yang menunggunya untuk protes.

            Seung Woo juga menjadi korban dari keributan ini yaitu dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya. Kesulitan yang dialami Jae Chan bukan hanya soal masuk ke dalam kantor tapi juga untuk keluar. Rekan-rekannya bahkan meninggalkannya saat makan siang.

            Saat akan makan siang, Jae Chan dan tuan Choi bertemu dengan Yuu Beum yang langsung mengeluarkan kata-kata yang mebuatnya harus berdebat dengan Jae Chan. Yuu Beum mengajak Tuan Choi pergi untuk menemaninya menghadiri acara pernikahan. Di dalam mobil, Yuu Beum menanyakan keputusan yang akan diambil Jae Chan pada Tuan Choi, dia juga meminta Tuan Choi agar membujuk Jae Chan supaya tidak membebaskan Do Hak Yong atau dia akan menyebarluaskan cerita tentang pertemanan Jae Chan dengan Woo Tak yang juga dekat dengan Do Hak Yong.

            Hong Joo menyuruh Jae Chan untuk menyamar agar tidak diserang saat kekantor, dia bahkan sempat bertanya pada Jae Chan untuk menangkap Do Hak Yong yang dibalas Jae Chan dengan genggaman dan tatapan penuh arti.

            Episode ini ditutup dengan Hong Joo yang menemukan gambar yang mungkin bisa menjadi jawaban dari kasus yang rumit ini.

            Komentar :

            Pilihan sulit masih menghadang Jae Chan nih, kalau dia memutuskan Do Hak Yong bersalah maka dia sama saja menghancurkan hidup orang lain, tapi kalau dia putuskan tidak bersalah maka dia yang akan mendapat masalah bahkan mungkin bahaya. Gw juga simpati sama Do Hak Yong yang meski tidak bersalah tapi  dihakimi orang-orang yang gak tahu kejadian sebenarnya.

Jadi  apa yang akan dilakukan Jae Chan?

            

While You Were Sleeping Episode 16

Episode ini dibuka dengan proses pemeriksaan saksi, yaitu Woo Tak oleh Jae Chan yang berjalan cukup seru karena Woo Tak bisa mematahkan segala kata-kata Jae Chan mengenai bersalahnya Do Hak Yong. Para jaksa senior yang dimintai tolong oleh Jae Chan pun akhirnya mengakui bahwa Do Hak Yong tidak bersalah.

Sementara itu, Yuu Beum berusaha membuat Hong Joo membantunya dengan cara menyebarkan berita mengenai ayah Do Hak Yong dengan alasan ini akan membantu Jae Chan. Pertemuan dengan Yuu Beum mebuat Hong Joo mengingat masa kecilnya, dimana saat itu dia bertengkar dengan anak laki-laki tentang harus tidaknya menyelamatkan kakak dari orang yang sudah membunuh ayahnya.

Hong Joo dan Jae Chan menikmati kopi di kafe yang biasa mereka datangi, disana Hong Joo bertanya mengenai kasus Do Hak Yong yang dijawab oleh Jae Chan kalau dia membiarkan Do Hak Yong bebas. Melihat Hong Joo yang kecewa, Jae Chan mengakui perasaannya pada Hong Joo, dia bilang bahwa dia menyukai Hong Joo sampai takut membuatnya kecewa dan mebuat Jae Chan ingin menangkap Do Hak Yong tapi , Jae Chan tidak bisa melakukan itu karena akan merusak kehidupan orang lain. Mendengar kata-kata Jae Chan, Hong Joo memberinya cincin yang dibuat dari tali pengikat bungkus cookie. Hong Joo memberikannya karena melihat Jae Chan kesulitan memilih ukuran cincin dalam mimpinya.

Di kantor, Hong Joo ditanya oleh seniornya mengenai hasil pertemuannya dengan Yuu Beum. Hong Joo dengan jujur mengakui bahwa Yuu Beum memberikan  dokumen mengenai Do Hak Yong dimana terdapat sedikit catatan kejahatan tapi Hong Joo memutuskan untuk tidak memberitakannya karena tidak berhubungan dengan kasus yang terjadi sekarang.

Pembebasan Do Hak Yong mebuat Yuu Beum naik pitam dan berencana untuk membuat press conference.

Episode ini ditutup dengan Hong Joo yang terbangun dari tidurnya sambil menangis karena melihat Jae Chan terluka akibat ditusuk orang tak dikenal saat akan bertemu dengannya (Bersambung)

Komentar :

 Gw suka sama karakter Jae Chan, dia tidak mau menuduh orang dulu sebelum memastikan, dan gw makin sebel ama Yuu Beum yang licik itu ckckckckckckck

Jujur, gw sama sekali gak nyangka loh soal kenyataan dibalik tewasnya Yoo So Kyung dan kaget saat dijelaskan diepisode ini ada yang terkejut? Atau malah udah bisa nebak?


While You Were Sleeping Episode 15


Episode ini dibuka dengan percakapan antara Woo Tak dengan Do Ha Young. Do Ha Young meminta bantuan Woo Tak untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atau dia akan membocorkan rahasia Woo Tak.

Hong Joo yang khawatir dengan keadaan Woo Tak nekat pergi kerumahnya sendirian. Sesampainya di rumah Woo Tak, Hong Joo menemukan fakta bahwa Do Ha Young menyerahkan diri. Woo Tak pun mengantarkan Hong Joo pulang, dalam perjalanan, Woo Tak mencoba mencari tahu sejauh apa yang dilihat Hong Joo dalam mimpi.

Jae Chan melihat Woo Tak memeluk Hong Joo dalam mimpinya dan berusaha mencegahnya. Saat sarapan, Woo Tak memberi tahu bahwa Do Hak Yong adalah temannya dan kasus ini akan dipegang oleh Jae Chan dan meminta tolong kepada Jae Chan agar membuktikan bahwa Do Hak Yong tidak bersalah.

Saat minum kopi bersama, Hong Joo meminta kepada Jae Chan agar bisa membuktikan bahwa Do Hak Yong bersalah agar tidak ada yang kabur seperti kasus Kang Dae Hee.

Akibat kasus yang dialami Do Hak Yong, ibunya juga ikut terkena imbasnya. Orang-orang mencoret toko ibunya bahkan hampir menabraknya kalau tidak ditolong oleh Woo Tak.

Yuu Beum menemui keluarga Yoo Su Kyung yang mengeluhkan lambatnya kejaksaan memutuskan status Do Hak Yong. Yuu Beum memanas-manasi ayah Yoo Su Kyung yang ternyata menderita sakit parah.

Hong Joo bermimpi tentang Jae Chan yang sedang memilih cincin dan terbangun dengan senang sekaligus malu bahkan wajahnya memerah saat sarapan. Di meja makan mereka mengetes kemampuan Jae Chan mendeteksi kebohongan yang ternyata memang akurat pada Woo Tak yang akan menjalani pemeriksaan saksi.
Di kantor, Hong Joo mendapat tugas untuk mewawancarai Yuu Beum perihal keluarga Yoo Si Kyung yang melayangkan gugatan pada Do Hak Yong. Sementara itu, Woo Tak menemui Do Hak Yong sebelum pemeriksaan.

Jae Chan meminta pendapat pada Tuan Choi soal kasus ini saat mereka makan siang bersama. Yuu Beum mengatakan pada Hong Joo kalau kali ini  dia berada di pihak Jae Chan dan ingin membantunya, karena Jae Chan tidak akan menang dengan kondisi sekarang.

Sebelum proses pemeriksaan dimulai, Jae Chan memanggil semua seniornya untuk melihat proses tersebut.( Bersambung)

Komentar :


Episode ini berakhir disaat yang pas banget bikin penasarannya. Penasaran tentang bersalah atau tidaknya Do Hak Yong juga penasaran bagaimana membuktikannya. 

Bitter Blood


           Sudah agak lama gw vakum nonton dorama dan karena kangen, akhirnya gw meutuskan untu nonton dan nulis tentang dorama ini. Sebenarnya apa cerita dari dorama ini?

            Bitter Blood adalah sebuah dorama yang menceritakan tentang Sahara Natsuki, seorang pemuda yang baru saja akan memulai hari pertamanya bekerja di kepolisian Ginza. Sesuai dengan ramalan bintang yang didengarnya hari itu, Natsuki mengalami banyak hal dalam perjalanannya ke kantor. Mulai dari menolong ibu hamil yang akan melahirkan di jalan sampai menolong nenek-nenek yang dijambret. Sesampainya di kantor, Natsuki mendapatkan kejutan lainnya yaitu bertemu kembali dengan Shiori Akimura, sang ayah yang lama berpisah dengannya setelah bercerai dari ibunya. Oleh atasannya ,Natsuki dan ayahnya dipasangkan menjadi buddy atau  partner. Bagaimakah Ayah dan anak yang berbeda kepribadian itu bekerja sama?

            Bitter Blood adalah dorama yang diadaptasi dari novel berjudul Bitter Blood karya Shusuke Shizukui dan ditayangkan pada tahun 2014 di Jepang sana. Dibintangi oleh Sato Takeru sebagai Sahara Natsuki dan Atsuro Watabe sebagai Shimao Akimura.

            Dari segi cerita menurut gw dorama ini menarik, sedikit banyak mengingatkan gw sama inspektur Megure dan bawahannya dari anime detektif Conan karena para tokohnya diceritakan memiliki profesi sebagai detektif polisi. Kita bisa melihat betapa tidak mudahnya kerja seorang detektif polisi mulai dari menginterogasi, membuat laporan, harus patuh pada perintah juga aturan meski kadang bertentangan dengan hati dan tidak boleh terlalu terbawa perasaan tapi disampaikan dengan ringan. Seperti kebanyakan dorama, serial ini tidak terlalu menonjolkan kisah cinta meski ada sedikit moment-moment antara Natsuki dan Hitomi.

            Hal paling menarik dari dorama ini menurut gw adalah hubungan antara Natsuki dan Akimura yang memiliki sifat bertolak belakang. Natsuki orangnya gampang terharu dan tidak tegaan sementara sang ayah memiliki sifat ceria dan suka bergaya bahkan mengganggap dirinya cool sehingga membuat mereka kerap berbeda pendapat saat melaksanakan tugas. Tapi, jauh didalam lubuk hati keduanya mereka sebenarnya saling memperhatikan dan melindungi meski keduanya enggan menunjukkannya dengan jujur.Gw juga suka hubungan para detektif divisi 1, kerasa banget kalau mereka menganggap satu sama lain sebagai keluarga walau suka berantem.

            Berikutnya gw bakal bahas karakter-karakter yang ada di dorama ini, meski banyak karakter yang muncul yang gw tulis adalah para polisi yang ada di divisi yang sama dengan Natsuki siapa saja mereka?

-      Sahara Natsuki

Polisi yang baru saja bergabung dengan divisi satu kepolisian Ginza. Pemuda yang baik hati dan gampang terharu. Meski hampir terlambat kekantor Natsuki akan tetap menolong orang yang membutuhkan bantuan. Kesannya pada sang ayah buruk karena Natsuki menganggap sang ayah berselingkuh dari ibunya dan meninggalkan dia dan adiknya.Di divisi 1 Natsuki diberi panggilan junior oleh salah seorang anggota yang hobi memberi nickname pada setiap anggota.

-      Shimao Akimura

Ayah dari Natsuki, orang yang sangat memperhatikan penampilan bahkan menggangap hal yang paling penting bagi seorang detektif polisi adalah jas yang dikenakannya. Meski sikapnya tergolong aneh dan nyentrik tapi tidak bisa dipungkiri kalau Akimura ini adalah seorang polisi yang bisa diandalkan dan memahami situasi yang kadang tidak bisa langsung dipahami oleh Natsuki. Nicknamenya adalah Gentle, sesuai dengan minuman kopi kaleng yang selalu diminumnya.

-      Maeda Hitomi

Gadis yang ditemui Natsuki pada hari pertamanya dan bersama-sama menangkap penjambret. Anak dari partner Akimura yang dibunuh oleh orang tak dikenal. Sosok yang kuat dan cantik. Mengidolakan Akimura yang diketahuinya dari cerita ayahnya yang menyebut Akimura sebagai Hero. Meski sering menunjukkan sikap jutek pada Natsuki tapi dia suka khawatir pada Natsuki seperti waktu ada kasus pembajakan bus. Hitomi masih penasaran soal pembunuh sang ayah dan berusaha mencarinya meski membahayakan dirinya sendiri.

-      Kagiyama Kensuke

Kepala divisi satu yang punya sifat kebapakan , menganggap kalau timnya adalah keluarganya. Sering merasa bersalah sama keluarganya karena sibuk dan jarang pulang. Dulunya merupakan partner kakeknya Natsuki. Meski kepala divisi kadang-kadang tingkahnya juga konyol kaya anak buahnya hehehehehe

-      Inagi Toshifumi

Detektif yang punya nickname Chaser. Pendiam dan teliti, dia bisa langsung melihat kesalahan dalam penulisan laporan walau baru lihat sekilas. Barang andalannya adalah tablet yang sering digunakan untuk melihat lokasi target sampai jadwal orang satu divisi.

-      Koga Hisashi

Detektif yang semangat banget cari jodoh sampai dikasih nickname Bachelor. Rajin banget ikut acara perjodohan atau grup kencan meski selalu gagal.Niat dibalik usaha kerasnya mencari jodoh sebenarnya adalah untuk membahagiakan ibunya. Walau sering gagal dalam masalah cinta, Bachelor ini adalah penembak ulung.

-      Togashi Kaoru

Detektif yang kalau ngomong selalu teriak-teriak makanya terlihat emosian. Sering terlihat menginterogasi tersangka yang kabarnya akan selalu mengakui kesalahannya karena tidak tahan dengan bau mulutnya, karena hal ini detektif yang punya anak banyak ini punya Skunk sebagai nicknamenya.

-      Takano Koji

Otak dibalik semua nickname yang dimiliki anggota divisi satu. Dibanding anggota yang lain sifatnya gak terlalu aneh sih.

Selain anggota divisi 1 ada 3 orang yang walau gak selalu muncul tapi bisa dibilang penting kehadirannya nih, mereka adalah

-      Sahara Shinobu

Adik perempuan Natsuki. Berbeda dengan Natsuki yang kurang akrab dengan ayahnya, Shinobu ini malah akrab dan kelihatan sayang banget sama ayahnya dan suka ngajak makan dirumahnya yang langsung bikin Natsuki menggerutu.

-      Kaizuka Takehisa

Tokoh antagonis utama dalam serial ini. Tadinya dia adalah informan untuk polisi tapi karena suatu hal dia jadi dendam sama Akimura dan berniat balas dendam.

-      Nenek-nenek pemilik kedai yang sering didatangi Akimura dan Natsuki. Beliau juga orang yang ditolong Natsuki saat dijambret. Kata-katanya  sering bikin Natsuki sadar kalau ayahnya gak seburuk yang dia pikir selama ini.

Karakter favorit gw adalah Gentle, lucu aja ngeliat gayanya yang lebih narsis dari anaknya sendiri wkwkwkwkwkwk tapi beliau ini  emang kalau udah serius mode on jadinya keren



Kalau teman-teman mikir dorama ini serius dan penuh action karena ceritanya yang tentang polisi dan hubungan ayah-anak, maka itu salah. Dorama ini jauh dari kesan itu, dorama ini menyampaikan ceritanya secara ringan bahkan cenderung kocak, yang ada kita dibikin senyum bahkan ketawa sama tingkah para polisi detektif ini. Bagi penyuka drama komedi dan detektif, boleh coba nonton dorama ini ^_^

While You Were Sleeping Episode 14


Woo Tak yang sedang menumpang dirumah Hong Joo sedang menikmati makan malam bersama Hong Joo dan ibunya yang hanya bisa disaksikan Jae Chan dari rumahnya. Woo Tak juga meminta Jae Chan dan Hong Joo untuk membelikannya berbagai macam barang yang sepertinya sengaja dilakukannya.

            Selesai berbelanja, Jae Chan bilang pada Hong Joo supaya tidak perlu membalas budi padanya. Jae Chan hampir mencium Hong Joo namun gagal akibat seatbelt. Hong Joo mengecup Jae Chan dan akhirnya merasa malu sendiri kemudian masuk kerumahnya sementara Jae Chan malah berbunga-bunga bahkan memanjakan anjing milik Woo Tak yang dititipkan ditempatnya. Seung Woon berkata bahwa paman itu mengirimkan uang lagi yang hanya disimpan Jae Chan dilacinya.

            Adegan flaschback pun mengalir, disini terlihat kalau Jae Chan dan Hong Joo kecil lari dan bersembunyi dari kejaran wartawan yang ingin mewawancarai mereka. Disini mereka mendengar kalau tentara yang membunuh ayah mereka merupakan adik dari seorang polisi. Jae Chan sangat terkejut ketika tahu kalau kakak dari tentara tersebut adalah teman ayahnya yang pernah menghiburnya.

            Pagi harinya, Hong Joo mencoba menghindari Jae Chan tapi tidak didukung oleh ibunya. Jae Chan pun berkata pada Hong Joo bahwa kemarin tidak terjadi apa-apa agar Hong Joo tidak malu.

            Tukang service yang bernama Do Hak Yong kembali membetulkan koneksi internet di rumah gadis yang sama. Senior Woo Tak yang sedang berpatroli mendapat laporan kalau telah terjadi kematian yang mencurigakan. Orang yang ditemukan meninggal itu ternyata adalah gadis yang koneksi internetnya dibetulkan tadi. Gadis itu bernama Yoo Su Kyung dan merupakan seorang atlit menembak.

            Kejadian tersebut dicurigai sebagai pembunuhan dan satu-satunya yang menjadi tersangka adalah Do Hak Yong karena dialah yang terakhir berkunjung kesana. Woo Tak memperhatikan berita tersebut dengan serius tapi ketika Hong Joo bertanya, dia mengaku tidak kenal dengan orang yang muncul di berita itu,

            Jae Chan dan Hong Joo mengantar Woo Tak kerumahnya karena dia sudah pulih dan siap kembali  bekerja. Hong Joo terkejut melihat kulkas Woo Tak yang kosong. Sebelum pulang Hong Joo menyampaikan pesan ibunya pada Woo Tak agar sarapan bersama di rumahnya setiap hari, Hong Joo juga meminta Woo Tak untuk memberi tahu dirinya kalau kehabisan persediaan makanan. Jae Chan juga bilang untuk menghubunginya jika membutuhkan sesuatu. Woo Tak menyakinkan mereka bahwa dirinya baik-baik saja sehingga mereka berdua tidak perlu merasa bersalah. Jae Chan pun baru menyadari bahwa Woo Tak sengaja menyuruh mereka berdua untuk membeli macam-macam agar tidak merasa terbebani.

            Saat tengah malam, Woo Tak terbangun dari mimpinya. Dalam mimpinya Woo Tak melihat dirinya sedang diinterogasi oleh Jae Chan. Woo Tak kemudian menerima telpon dari Hong Joo. Hong Joo berkata kalau dia melihat Do Hak Young masuk ke rumah Woo Tak dan mengancamnya, Woo Tak bilang pada Hong Joo untuk tidak perlu khawatir. Tepat setelah menutup telepon Woo Tak menyadari kalau Do Hak Young sudah ada di dalam rumahnya. Sementara itu,  Hong Joo yang tidak tenang nekat pergi ke rumah Woo Tak sendirian.

            Do Hak Young meminta kepada Woo Tak untuk mempercayainya dan membantunya karena tidak ada yang mempercayainya meski dia sudah mengatakan bahwa dia tidak membunuh. Kemudian Woo Tak bertanya pada Do Hak Yong apa dia akan menyerahkan diri jika Woo Tak mempercayainya, Do Hak Yong pun mengancam bahwa jika Woo Tak tidak membantunya, dia akan membongkar rahasia Woo Tak pada polisi. (Bersambung)

            Komentar :

                        Misterius, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan banyak hal dalam episode ini. Pertama ada Woo Tak yang tidak pernah bercerita mengenai keluarganya dan ternyata memiliki rahasia yang diketahui Do Hak Yong. Kedua, misteri kasus Do Hak Yong yang terasa rumit. Ketiga adalah permintaan sekaligus tantangan Do Hak Yong pada Woo Tak untuk membuktikan dirinya tidak bersalah bikin mikir gimana caranya buat membuktikan itu.


            

While You Were Sleeping Episode 13

Episode ini dibuka dengan adegan flashback yaitu saat Jae Chan meminta tolong kepada Woo Tak untuk melindungi Hong Joo yang diserang oleh Kang Dae Hee. Jae Chan ternyata mengetahui lokasi Hong Joo diserang dari mimpinya.

            Kembali ke masa kini saat Jae Chan sedang menuju ke lokasi kemudian menemukan keadaan Woo Tak yang tertusuk. Jae Chan pun segera menyusul ke atap bangunan dan berkelahi dengan Kang Dae Hee sebelum datang  bantuan.

            Kang Dae Hee terus meminta untuk bertemu dengan Lee Yuu Bum bahkan saat proses interogasi berlangsung. Jae Chan pun menyampaikan pesan Lee Yuu Bum yang ditemuinya di lift kepada Kang Dae Hee.

            Jae Chan menuntut Kang Dae Hee dengan hukuman seumur hidup atas semua perbuatannya. Meski kasus ini selesai tapi masih meninggalkan perasaan kecewa bagi jaksa Shin yang merasa itu semua adalah kesalahan jaksa Lee yang tidak melakukan Otopsi dan sempat membuat mereka bertengkar.

            Hong Joo berjalan sendirian di taman dan mencoba menghindari Jae Chan yang ternyata sudah tahu Hong Joo ada disitu dan akan menangis karena menyalahkan dirinya sendiri. Meski sempat mengelak, Hong Joo akhirnya menangis di depan Jae Chan. Jae Chan kemudian menghiburnya dengan kata-kata yang pernah diucapkan teman ayahnya padanya saat dirinya dimarahi oleh ayahnya dulu.

            Adegan berikutnya menampilkan seorang tukang service yang sedang membetulkan koneksi internet dirumah seorang gadis cantik. Kita kemudian mengetahui bahwa nama tukang service itu adalah Do Hak Yong yang sepertinya kenal dengan Woo Tak.

            Episode ini ditutup dengan terkejutnya Seung Won karena ada anjing dirumahnya. (Bersambung)

Komentar :
            Akhirnya Kang Dae Hee dapat hukuman juga. Jujur gw simpati sama Jaksa Shin, dia kalah saat sidang akibat kelicikan padahal dia benar.


            Tukang service yang muncul di akhir episode sepertinya bakal jadi kasus baru yang akan disuguhkan serial ini nih. Teman ayahnya Jae Chan juga sepertinya gak bakal Cuma jadi pemeran numpang lewat.

While You Were Sleeping Episode 12


Episode ini dibuka dengan adegan Jae Chan yang bercerita pada Hong Joo mengenai mimpi yang dilihatnya. Hong Joo tidak merasa khawatir karena yang diliputnya adalah mengenai pembunuhan kucing liar yang menggunakan racun  bernama potassium. Alasan lain Hong Joo tidak takut adalah karena apa yang dilihat Jae Chan berbeda dengan mimpi Hong Joo mengenai kematian dirinya yaitu terjadi di gunung da nada seseorang yang memegang payung berwarna hijau. Hong Joo bilang kalau sejak Jae Chan menggandeng tangannya waktu itu dia sudah menyingkirkan segala rasa takut dan khawatirnya. Jae Chan juga menyakinkan Hong Joo bahwa jaksa Shin akan menang.

            Jae Chan kembali bertingkah konyol di kantornya, niat baiknya membantu jaksa Shin malah mebuat gadis itu malu dan kesal padanya. Meski jaksa Shin adalah jaksa yang pintar dan segala hal yang dikatakannya saat sidang sangat memberatkan Kang Dae Hee, nyatanya tidak mudah melawan Lee Yuu Bum yang bisa membalikkan keadaan dengan mengatakan bahwa adik Kang Dae Hee meninggal sebelum kecelakaan karena serangan jantung. Lee Yuu Bum berhasil memanfaatkan hal yang dilewatkan jaksa yaitu tidak melaksanakan proses autopsy karena permintaan Kang Dae Hee, yang akhirnya bebas.

            Kebebasan Kang Dae Hee merupakan pukulan dan ancaman baru. Lee Yuu Bum bahkan merasa jijik pada dirinya sendiri karena membantu Kang Dae Hee meski begitu dia tetap tidak mau memberitahu metode pembunuhan yang diketahuinya itu.

            Hong Joo yang mendengar cerita Woo Tak bahwa orang yang mencurigakan dalam kasus pembunuhan kucing liar ini adalah seorang laki-laki yang memberi makan ayam kepada kucing, langsung teringat dengan apa yang pernah dilihatnya dan mengajak Woo Tak untuk menemui pria itu.

            Jae Chan mencoba mencari alasan apa yang membuat Kang Dae Hee mengincar Hong Joo, setelah mengingat cerita Hong Joo mengenai kasus yang diliputnya Jae Chan bisa menyimpulkan bahwa Kang Dae Hee membunuh adiknya dengan racun sama seperti yang dilakukannya pada kucing liar.

            Kang Dae Hee ternyata belum berniat menghentikan aksinya, kali ini incarannya adalah adik perempuannya yang untungnya bisa dicegah karena kedatangan Hong Joo dan Woo Tak.  Sayangnya saat berusaha memeriksa keadaan, Woo Tak ditusuk oleh Kang Dae Heed an menyuruh Hong Joo untuk lari bersama adik perempuan Kang Dae Hee.

            Hong Joo hampir celaka karena saat bersembunyi diatap bangunan ditemukan oleh Kang Dae Hee, tapi untungnya berhasil dicegah oelh kedatangan Jae Chan. (Bersambung)

Komentar :

            Setelah nonton 2 karya sebelumnya dari sang penulis, gw menyadari salah satu ciri khas yang sering muncul dari karya beliau yaitu dimunculkannya beberapa petunjuk-petunjuk kecil akan hal-hal yang bakal muncul. Contohnya adalah  payung hijau yang muncul dalam mimpi Hong Joo ternyata milik Lee Yuu Bum, berarti bisa kita tebak bahwa hal yang membahayakan Hong Joo berhubungan dengan Lee Yuu Bum meski kita belum tahu kapan atau apa itu.

            Hal menarik juga terlihat dari Lee Yuu Bum. Dari episode awal, kita selalu disuguhkan Lee Yuu Bum yang pandai mengambil simpati orang tapi licik. Kali ini dia bisa terlihat shock juga waktu tahu kebenaran tentang Kang Dae Hee bahkan merasa jijik saat dirinya berhasil membantu Kang Dae Hee bebas. Saat Lee Yuu Bum adu argument dengan Jae Chan gw merasa bahwa meski dia tidak memberi tahu sebenarnya Lee Yuu Bum menyuruh jaksa untuk mempelajari lagi kasus ini dan menemukan bukti yang kuat.

            Tapi dari semua itu, hal yang paling menarik perhatian gw adalah bagaimana Jae Chan dan Hong Joo bisa memanfaatkan mimpi mereka untuk berkomunikasi, gak kepikiran loh gw wkwkwkwkwk

            Sekian dulu tulisan gw kali ini ya, takutnya malah jadi spoiler dan merusak keasyikan teman-teman buat nonton.

            Sampai jumpa di postingan selanjutnya ^_^


            

While You Were Sleeping Episode 11

Pemilik toko ayam mengambil uang dalam jumlah yang besar, dia juga tidak menjawab telepon adiknya yang ternyata didatangi oleh polisi yang mencarinya.

            Pemilik toko ayam yang bernama Kang Dae Hee tersebut ternyata mencari Lee Yoo Bum ke kantornya. Meski berusaha menutupi di awal, pada akhirnya Kang Dae Hee mengaku pada Lee Yoo Bum bahwa dia memang membunuh adiknya dan meminta kepada Lee Yoo Bum supaya membelanya agar menjadi tidak bersalah.

            Jae Chan bermimpi dia menonton tv bersama Hong Joo yang sedang menyiarkan liputan Hong Joo mengenai Kang Dae Hee, dalam mimpi itu Jae Chan berlaku manja pada Hong Joo padahal kenyataannya dia sedang bermanja-manja pada adiknya.

            Setelah kejadian memalukan saat sarapan bersama dirumahnya, Hong Joo kembali berangkat ke kantor bersama Jae Chan. Sesampainya di kantor, Hong Joo langsung mendapat tugas untuk berkeliling mulai dari kantor polisi, kejaksaan, patrol sampai pemadam kebakaran untuk memperkenalkan diri juga mencari berita.

            Saat berada di kantor polisi tempat Woo Tak bekerja, Hong Joo mendapat informasi mengenai pembunuhan berantai pada kucing liar yang jumlahnya mencapai 100 ekor. Di waktu yang bersamaan Jae Chan dan seniornya sedang membahas masalah kasus Kang Dae Hee, Jae Chan yang menyadari itu adalah nama yang ada di dalam mimpinya pun merasa khawatir apalagi saat mengetahui bahwa pengacara Kang Dae Hee adalah Lee Yuu Bum.

            Jaksa yang bertugas untuk kasus Kang Dae Hee adalah jaksa Shin, yang sempat bertemu dengan Lee Yuu Bum sebelum sidang. Sebelum sidang mereka sempat mengobrol dengan santai bahkan Lee Yuu Bum bilang kalau dia akan kalah tapi pada kenyataannya Lee Yuu Bum dengan lantang berkata bahwa Kang Dae Hee tidak bersalah meski tuntutan jaksa Shin memberatkan Kang Dae Hee.

            Hong Joo yang sedang mengikuti rapat redaksi mendapat tugas untuk mengikuti perkembang kasus pembunuhan kucing liar.

            Episode ini diakhiri dengan Jae Chan yang terbangun setelah bermimpi melihat Hong Joo dikejar oleh Kang Dae Hee.


Komentar :

            Salah satu fakta yang bisa kita tahu dari episode ini adalah bahwa Hong Joo sering memimpikan Jae Chan hingga bisa tahu kehidupan sehari-hari Jae Chan dirumah yang ternyata enggak banget hehehehehehe


            Kita juga disuguhkan keberanian Lee Yuu Bum yang mengatakan bahwa kliennya tidak bersalah, membuat kita berpikir tentang apa yang bakal dilakukannya padahal tuduhan semua mengarah ke Kang Dae Hee.

While You Were Sleeping Episode 10


           Hong Joo yang baru pulang melihat pemilik toko ayam memberikan makan pada kucing liar, Hong Joo yang tadinya ingin protes membatalkan niatnya. Sampai dirumahnya, Hong Joo masih memikirkan kata-kata Woo Tak soal merubah mimpi akhirnya memutuskan akan melakukan sesuatu tentang mimpi yang dilihatnya. Disaat bersamaan, Jae Chan juga bermimpi  mengenai Hong Joo yang dikejar sekumpulan pria di Universitas Myong Woon.

            Pagi harinya, Jae Chan yang harusnya bertugas shift malam, ingin meminta tolong pada seniornya untuk bertukar giliran yang ditolak dengan alasan hal buruk selalu terjadi saat ada yang bertukar giliran. Sang Senior akhirnya setuju setelah Jae Chan berjanji akan mengenalkannya pada gadis cantik.

            Woo Tak juga melihat mimpi tentang kejadian di Universitas Myong Woon, dalam mimpinya Woo Tak melihat Jae Chan akan dihajar oleh orang-orang yang mengejar Hong Joo. Woo Tak akhirnya memutuskan untuk berpatroli disekitar Universitas Myong Won.

            Hong Joo bersiap-siap pergi sambil membawa alat pemadam api yang tentu saja menimbulkan pertanyaan dari ibunya. Hong Joo dengan yakin menjawab bahwa dia akan menyelamatkan orang yang ada di dalam mimpinya dan meminta kepada ibunya untuk berjanji agar mengizinkan Hong Joo kembali bekerja jika misinya berhasil. Hong Joo berhasil mencegah kejadian buruk seperti dalam mimpinya, tapi itu membuatnya dikejar-kejar oleh sekumpulan laki-laki seperti yang terjadi dalam mimpi Jae Chan. 

            Jae Chan berhasil menyelamatkan Hong Joo, tapi mereka tidak sadar bahwa hal buruk bisa saja menimpa mereka kalau Woo Tak tidak mencegah kelompok yang mengejar Hong Joo.

            Pada saat yang bersamaan gadis yang ditolong oleh Hong Joo yang ternyata adalah kasir di kedai kopi langganan Hong Joo dan Jae Chan, menerima telpon dan segera menuju rumah sakit. Saat sampai, betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahwa adiknya telah tiada akibat kecelakaan bersama kakaknya. Kakak gadis itu ternyata adalah pemilik toko ayam yang bertengkar dengan Hong Joo sebelumnya.

            Asisten Jae Chan dan juga seniornya yang ada disana mendapat laporan bahwa korban tidak mengenakan sabuk pengaman saat kejadian. Saat mereka ingin melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian, sang kakak pria menolak sambil menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.

            Hong Joo yang sudah sampai rumahnya mencoba menagih janji sang ibu, yang menolak mengakui kalau ia berjanji memberi izin Hong Joo kembali bekerja. Ibunya terlihat ragu ketika Hong Joo menceritakan alasan yang membuatnya ingin kembali bekerja.

            Keesokan harinya, Jae Chan dan Woo Tak yang bertemu secara tidak sengaja saat membeli sarapan mulai berdiskusi soal awal mereka bisa mendapatkan kemampuan mereka. Menurut Woo Tak dirinya mulai bisa melihat masa depan setelah diselamatkan oleh Jae Chan dan merasa harus membalas budi padanya. Kemudian Woo Tak menduga bahwa Jae Chan juga pernah merasakan perasaan tersebut pada Hong Joo yang menyebabkan Jae Chan selalu melihat mimpi yang berhubungan dengan Hong Joo. Teori tersebut langsung dibantah Jae Chan yang mengatakan bahwa orang yang pernah membuatnya merasa demikian adalah seorang anak laki-laki yang menyukai baseball.

            Malam harinya, Jae Chan bertemu dengan ibunya Hong Joo yang kemudian menceritakan mimpi yang dilihat Hong Joo dan meminta pada Jae Chan agar menjaga Hong Joo.

            Esoknya, Jae Chan menawasi Hong Joo yang sedang dalam perjalanannya ke kantor dan saat Hong Joo ragu untuk melangkah masuk Jae Chan pun menggandengnya kemudian kemudian saat Hong Joo bilang kalau Jae Chan melakukan ini maka ia akan meminta Jae Chan untuk melindunginya dan mengantarkannya kerja maka Jae Chan bilang bahwa dia akan mencoba melakukannya. Hong Joo kemudian terharu dan menangis dipelukan Jae Chan.

            Saat sudah berada di kantor, Hong Joo terkejut karena seragam kerjanya yang baru memiliki warna yang sama dengan yang dilihatnya di mimpi. (Bersambung)

            Komentar :

            Episode ini memberikan petunjuk kalau sepertinya teori Woo Tak itu benar hanya belum disadari oleh Jae Chan, patut ditunggu apa yang membuat Jae Chan sadar akan kenyataannya.

            Lewat episode ini gw juga sadar kalau Jae Chan itu bisa so sweet juga ya, padahal dia ini lebih kelihatan sisi konyol dan kekanakannya hehehehehehe

            Kira-kira apa yang bakal menimpa Hong Joo ya?

            

While You Were Sleeping Episode 9


Hong Joo terbangun dari tidurnya dengan gelisah tapi menjadi lebih tenang saat melihat ibunya. Jae Chan mengingat mimpi yang dilihatnya yaitu saat dia mencium Hong Joo tapi berusaha menepisnya dari ingatan, dia bahkan berusaha menghindar saat dikiranya Hong Joo datang kerumahnya. Ternyata yang datang adalah ibu Hong Joo yang bermaksud memberikan ikan untuk Jae Chan dan adiknya.

Meski berusaha menghindar, akhirnya Jae Chan bertemu juga dengan Hong Joo yang sudah menunggunya di coffe shop dan membelikan Jae Chan kopi. Hong Joo menunjukkan sikap yang aneh saat Jae Chan membahas tentang pekerjaannya. Hong Joo bahkan meminta pendapat pada Jae Chan tentang harus kembali atau tidaknya dia bekerja.

Jae Chan jadi bahan gossip gara-gara ulah jahilnya Yuu Beom. Gara-gara omongan Yuu Beom mereka jadi mebicarakan Hong Joo dan menebak-nebak kalau seorang Hong Joo adalah gadis yang cantik dan pintar tanpa tahu bahwa Hong Joo yang sedang mereka bicarakan sedang protes di toko ayam goring karena tidak pernah mendapatkan ayam utuh lengkap dengan tempelan dari potongan-potongan tulang ayam tersebut.

Ibu Hong Joo yang menemukan surat permohonan kembali kerja milik Hong Joo bertanya apa Hong Joo mau kembali bekerja. Ternyata alasan Hong Joo selama ini mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai wartawan adalah karena dia melihat dirinya akan meninggal saat sedang bekerja. Namun, Hong yang melihat masa depan yang dilihatnya bisa berubah mulai terpikir untuk kembali bekerja yang tidak disetujui oleh sang ibu yang tidak mau hal buruk menimpa putrinya. Di tempat lain kita mengetahui bahwa tasan Hong Joo adalah wartawan yang pernah menjadi saksi dalam kasus ayah Soo Hyun.

Di kantor kejaksaan setelah sedikit berdebat soal kasus yang tengah dihadapi oleh salah seorang jaksa senior. Jaksa Shin berhasil membuat lokasi makan siang mereka menjadi kedai Hong Joo.

Di kedai Hong Joo, Hong Joo dan Woo Tak sedang mendiskusikan soal alur mimpi yang terjadi diantara mereka dan juga Jae Chan hanya saja kata-kata Woo Tak soal mengubah mimpi membuat ibu Hong Joo menjadi kesal.

Setelah makan di kedai Hong Joo, atasan Jae Chan menyadari bahwa Hong Joo adalah seorang reporter yang sangat berbakat dan memiliki karir yang cemerlang.

Hong Joo yang merindukan pekerjaannya sebagai reporter, tidak konsentrasi membantu ibunya dan berdiri di seberang kantor tempatnya bekerja. (Bersambung)

Komentar :


Hal yang menarik dari episode ini selain tentang Hong Joo adalah analisis yang dibuat Woo Tak yang mungkin saja juga menjadi jawaban atas pertanyaan penonton selama ini. Dari analisisnya Woo Tak bisa menyimpulkan bahwa mimpi yang dilihat Hong Joo kebanyakan adalah acak dalam artian orang yang belum tentu Hong Joo kenal kemudian Jae Chan akan memimpikan tentang Hong Joo dan Woo Tak akan bermimpi mengenai Jae Chan. Analisis ini tentu menimbulkan pertanyaan baru yaitu apa yang menyebabkan mereka bertiga terhubung?

While You Were Sleeping Episode 8



Sebelum proses pemeriksaan dimulai, Woo Tak dan Hong Joo menelepon Jae Chan dan memberitahu soal mimpi berbeda yang mereka lihat dan memohon pada Jae Chan agar membiarkan orang lain untuk menginvestigasinya. Meski ragu, Jae Chan membiarkan salah seorang staff di ruangannya (bapak-bapak yang selalu ada diruangannya Jae Chan bareng staff yang perempuan).

Selama proses pemeriksaan berlangsung, Jae Chan selalu khawatir karena investigator terlihat seperti termakan oleh omongan ayah Soo Hyun dan Yuu Bom, sampai menimbulkan protes dari wartawan yang juga hadir menjadi saksi dalam pemeriksaan tersebut. Keadaan mulai berbalik saat investigator menemukan keanehan dari pengakuan ayah Soo Hyun yaitu sikapnya saat melihat ibu Soo Hyun pingsan, setelah keadaan pun menyudutkan ayah Soo Hyun, bahkan Yoo Bum tidak bisa berbuat banyak.

Sore harinya, Jae Chan dan Hong Joo bertemu setelah saling mencari, mereka kemudian berjalan bersama. Situasi seperti di mimpi Hong Joo pun hampir terjadi kalau tidak digagalkan oleh Jae Chan yang tentu saja membuat Hong Joo malu.
(Bersambung)

Komentar :

Bagian favorit gw dari episode ini adalah saat proses pemeriksaan, gw ikutan tegang dan gemes waktu lihat keadaan ayah Soo Hyun yang sepertinya bakal menang sampai satu point sederhana bisa merubah keadaan, salut gw sama investigatornya yang sadar hehehehehe.

Kalau dipikir-pikir, Jae Chan ini sering banget ngubah mimpi yang dilihat oleh Hong Joo ya kaya diepisode awal dan disini juga.

Berikutnya karakter Hong Joo bakal jadi sorotan, kita bakal tahu soal Hong Joo lebih dalam nih.


Copyright 2009 Blue Dolphin. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy