Menonton Doraemon akan selalu jadi kegiatan yang menyenangkan bagi gw. Meskipun gw gak tahu apakah serialnya masih diputar di TV atau tidak, gw masih suka menikmati filmnya.
Dan kali ini, gw pengen nulis tentang kesan gw setelah nonton film Doraemon yang berjudul Nobita no Utopia.
Film diawali dengan cerita Dekisugi tentang sebuah tempat yang bernama Utopia yang dipercaya sebagai tempat yang sempurna dan menyenangkan.
Cerita tersebut tentu saja membangkitkan keinginan Nobita untuk mencari Utopia, meskipun tidak mendapat sambutan baik dari Doraemon yang malah membuat mereka berdua jadi bertengkar.
Tapi, setelah secara tidak sengaja Nobita melihat sesuatu yang dia yakini sebagai Utopia, Doraemon pun setuju untuk mencarinya. Seperti biasa, ada Shizuka, Giant dan Suneo juga bersama mereka.
Kelimanya pun akhirnya tahu kalau yang dilihat Nobita adalah Paradapia yang dipercaya sebagai tempat untuk orang-orang baik dan sempurna. Mereka bahkan bisa belajar untuk menjadi manusia tersebut (yang ternyata tetap tidak mudah bagi Nobita)
Disana, mereka dipandu oleh Sonya, robot kucing yang juga kepercayaan dari tiga pemimpin Paradapia.
Semakin lama mereka disana terjadi banyak perubahan, Giant sudah tidak kasar bahkan Suneo juga tidak iseng lagi, tetapi hal itu justru membuat Nobita yang satu-satunya tidak mengalami perubahan merasa tidak tenang karena merasa ada yang aneh tapi tidak tahu apa.
Ternyata, perubahan tersebut bukannya tanpa agenda tersembunyi dibaliknya dan kenyataanya Paradapia bukanlah tempat seperti yang mereka bayangkan sehingga mau tidak mau Nobita dan Doraemon harus berusaha keras untuk menolong semua orang yang ada disana, berhasilkah mereka?
Tentu saja, jawabannya akan lebih seru kalau teman-teman menontonnya sendiri 😆😆😆😆
Kesan gw terhadap film ini adalah memiliki pesan yang cukup dalam dan relate dengan manusia masa kini.
Di masa ini, semua dituntut untuk menjadi serba cepat dan sempurna sampai membuat manusia terkadang lupa dengan dirinya sendiri. Tentu, perubahan ke arah yang lebih baik diperlukan tetapi bukan berarti harus menjadi sempurna.
Lagipula kalau dipikir-pikir, tidak akan ada manusia yang sempurna. Contohnya ya, Doraemon dan teman-temannya ini. Ada Doraemon yang punya alat serba bisa tapi saat diperlukan alatnya kadang malah rusak, Nobita yang selalu malas tapi hatinya baik, Suneo yang suka songong tapi mau memuji Nobita kalau Ia sedang melakukan hal yang bagus, Giant yang suka kasar tapi setia kawan dan Shizuka yang pintar dan baik hati tapi kadang keras kepala dan selalu ingat mandi dimanapun berada.
Bayangkan kalau mereka sama semua sifatnya, Kita mungkin tidak akan menikmati Doraemon seperti yang sekarang Kita lakukan (cielah bahasa Gw)
Tapi sekali lagi, jangan sampai lupa untuk terus berusaha menjadi orang yang lebih baik. Bisa gawat juga kalau sifat malas Nobita atau galaknya Giant ini terbawa terus sampai dewasa wkwkwkwkwk.
Kesimpulannya sih, film ini cocok untuk dinikmati segala usia. Malah yang dewasa pun gw rasa bisa memberikan pengertian soal menjadi sempurna dan memperbaiki diri ini supaya tidak menjadi sebuah kesalahpahaman nantinya.
Memang Doraemon ini mantap banget soal pesan di setiap filmnya.
Supaya gak jadi spoiler, gw cukupkan dulu ya postingan kali ini sampai disini dulu. Terima kasih buat yang sudah mampir dan baca.
Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya
0 comments:
Post a Comment