Halooo, minna-san, gimana dengan libur lebarannya? Semoga teman-teman bisa menikmati waktu liburan yang menyenangkan bersama dengan keluarga.
Sebelumnya, gw sudah bahas tentang hal apa yang membuat puas dan tidak puas setelah membaca manga Cardcaptor Sakura Clear Card Arc. Dan di tulisan itu, gw bilang kalau gw akan membuat tulisan khusus tentang Sakura dan Shaoran.
Nahhh, inilah saatnya.
Jujur, menulis tentang mereka berdua tuh bikin gw semangat sekaligus gugup, bukan berarti ketika gw nulis tentang couple favorit gw yang lain jadinya gak semangat dan gak ada rasa gugup loh, mungkin karena mereka berdua ini karakter favorit gw baik secara individu maupun sebagai couple, jadinya semangat gw membara wkwkwkwkwkwk. Sementara perasaan gugup datang karena takut semangat yang terlalu membara ini membuat tulisan gw terlalu bias.
Tapi gw tetap akan mencoba untuk menulis secara objektif dan tidak berlebihan kok.
Okelah, daripada basa-basi berkepanjangan, marilah kita mulai saja bahasan utama hari ini. Jadi, kali ini gw ingin menuliskan tentang kisah Sakura dan Shaoran dari Cardcaptor Sakura Clear Card Arc versi manga.
Tadinya, gw ingin langsung membahas moment favorit gw dari mereka berdua seperti yang biasanya gw lakukan. Namun, setelah baca manganya sampai selesai, gw sadar kalau Clear Card Arc versi manga, juga menghadirkan alur yang menarik tentang mereka berdua.
Maka dari itu, sebelum menuliskan moment favorit, gw ingin membahas dulu tentang kisah Sakura dan Shaoran di Clear Card Arc. Oh ya, gw sangat berusaha untuk tidak menuliskan spoiler di tulisan ini, tapi seandainya ada ya mohon dimaafkan ya hehehehehe.
Oke hajimemasyou
Kisah Sakura dan Shaoran di Clear Card dimulai di chapter pertama yaitu waktu Sakura hendak berangkat sekolah. Di tengah perjalanannya melewati pohon Sakura, ternyata sudah menunggu Shaoran yang mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Sakura sambil memegang boneka beruang yang Sakura buatkan untuknya sebelum ia pulang ke Hong Kong.
Reuni yang hangat pun terjadi, dimana Sakura langsung memeluk erat Shaoran (asli gambar pelukannya lucu, Sakuranya kaya bergelayut manja gitu loh) keduanya sama-sama mengatakan kalau banyak banget hal yang ingin mereka ungkapkan kepada satu sama lain.
Sambil berurai air mata bahagia, Sakura pun bilang “katakan padaku ya semuanya,’’ yang dijawab ‘’ya’’ oleh Shaoran dengan tatapan lembut. Sayangnya, reuni manis itu harus terhenti ketika Sakura sadar akan sesuatu dan benar saja, Tomoyo sedang merekam semuanya.
Akhirnya mereka bertiga pun berjalan bersama ke sekolah sambil menebak apakah Shaoran akan sekelas dengan mereka atau tidak. Sakura dengan ceria menyatakan kalau ‘’tidak masalah seandainya tidak sekelas, yang penting kita tetap bisa bersama,’’ sambil tatap-tatapan dengan Shaoran sebelum akhirnya kembali malu-malu.
Moment unyu ini ditutup dengan Shaoran yang memandang Sakura dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sejak hari itu, semuanya terlihat normal, meski ada kejadian aneh yang berhubungan dengan kartu. Sakura dan Shaoran semakin sering terlihat bersama, meskipun tidak selalu hanya mereka berdua. Misalnya mereka akan berdiskusi tentang kartu misterius bersama Kero atau Tomoyo di pagi hari, menikmati makan siang bersama teman-teman yang lain dan terkadang pulang bersama. Mereka juga kerap bertukar cerita lewat telepon. Oh mereka juga kadang merencanakan untuk pergi berdua yang seringnya gagal karena selalu ada gangguan (wkwkwkwkwk)
Walau begitu, rasanya tetap ada jarak diantara mereka berdua karena sikap Shaoran yang terlihat seperti menyembunyikan sesuatu dari Sakura. Hal yang mungkin tidak terduga adalah ternyata Sakura menyadari hal tersebut dan sempat meminta Shaoran untuk tidak menyembunyikan sesuatu darinya.
Bahkan Yue pun mengajak Shaoran bicara untuk memintanya (lebih tepatnya sih nyuruh ya) supaya tidak menyembunyikan apapun dari Sakura termasuk menunjukkan senyum yang tujuannya menutupi sesuatu dari masternya itu.
Dan…ketika Sakura akhirnya tahu kebenaran apa yang disembunyikan Shaoran selama ini, dia pun sedih dan kecewa pada dirinya sendiri karena tidak sadar kalau sudah membuat orang lain khawatir pada dirinya.
Sakura juga mengaku kalau Ia marah pada Shaoran. Sakura sebenarnya mengerti kalau Shaoran khawatir padanya, Tapi Ia juga tidak rela kalau Shaoran harus mengalami hal yang menyakitkan atau kesusahan karena dirinya, karena itu akan membuat Sakura menangis.
Akhirnya…Sakura pun menangis di depan Shaoran yang kemudian memeluknya sambil minta maaf.
Untungnya, situasi ini tidak bikin mereka saling marahan atau canggung untuk waktu yang lama, dan Shaoran pun tetap memastikan kalau Ia akan melindungi Sakura.
Tapi ternyata tantangan yang harus mereka hadapi belum selesai, karena setelahnya ada kejadian aneh dimana muncul aliran listrik ketika tangan Sakura dan Shaoran bersentuhan. Anehnya, Shaoran sama sekali tidak bisa mendeteksi, sihir siapa yang melakukan itu pada mereka. Hal ini pun mengingatkan Sakura akan mimpi anehnya dimana Shaoran merupakan sosok dibalik jubah misterius yang selalu hadir di mimpi Sakura.
Meski begitu. Shaoran tidak pernah menjauh dari Sakura, Ia selalu menolong Sakura baik ketika dalam situasi genting ketika kartu muncul maupun saat dimana Sakura membutuhkan teman bicara, Ia bahkan berani menantang langsung orang yang punya maksud tidak baik pada Sakura meski orang itu sangat kuat.
Shaoran yang pemalu itu bahkan rela kembali tampil di panggung drama supaya bisa melindungi Sakura ketika terjadi sesuatu. Padahal tadinya Ia sudah menolak dengan susah payah waktu Naoko memintanya tampil.
Tapi karena Shaoran ingin berjuang bersama teman-temannya untuk membuat drama yang sukses sekaligus ingin menjaga Sakura, maka Ia pun memutuskan untuk tampil.
Dan benar saja, ketika pementasan drama, Sakura dan Akiho menghilang ke dimensi lain dan hanya Shaoran yang bisa membawa mereka kembali.
Panggilan Shaoran juga lah yang membuat Sakura bisa ingat siapa dirinya yang sebenarnya karena di dimensi lain, ia seolah dipaksa untuk hidup sebagai identitas yang berbeda.
Sakura pun menunjukkan kalau Ia selalu percaya pada Shaoran. Meskipun Shaoran pernah menyembunyikan sesuatu darinya serta muncul dalam mimpi yang selalu membuatnya bingung. Sakura tidak ragu pada Shaoran dan menganggapnya sebagai orang yang paling penting di hidupnya. Bahkan dalam pertarungan terakhir, ia tanpa ragu memilih untuk pergi berdua saja dengan Shaoran karena instingnya merasa itulah hal yang tepat untuk dilakukan.
Dan sampai akhir cerita pun mereka menunjukkan kalau akan selalu ada untuk satu sama lain
Wuih, panjang juga ya rangkuman kisah Sakura dan Shaoran di Clear Card Arc, ya gimana ya , secara jumlah chapternya saja ada 80, tapi gw berusaha supaya tidak terlalu banyak spoiler dan tetap singkat jadi mudah dibaca kok, semoga tidak bikin bingung ya teman-teman.
Lalu bagaimana kesan gw terhadap kisah mereka di Arc ini? Jujur saja, gw sukaaaaaaa banget kisah mereka disini. Sebagai orang yang mengikuti kisah mereka sejak awal bertemu, rasanya gak menduga juga kalau mereka bisa jadi sangat sweet seperti ini.
Lucu banget kalau ingat dua orang yang awalnya bersaing mengumpulkan kartu Clow, perlahan bisa menjadi teman dan sekarang menganggap satu sama lain sebagai orang yang paling berharga dan terus berjuang bersama.
Kesimpulannya sih, bagi gw kisah Sakura dan Shaoran adalah salah satu kisah termanis yang pernah gw tonton di anime dan masih jadi favorit hingga saat ini.
Gimana dengan teman-teman? Gemes gak sama couple ini ? silakan tuliskan di kolom komentar ya
Terima kasih sudah mampir dan baca postingan kali ini ya
Sampai ketemu di postingan selanjutnya
1 comments:
Waahh ringkas bgt dr 80 chapter jd sesingkat ini.. Jd ga memberatkan pembaca tapi isi ceritanya tetap tersampaikan dg baik.
Yupp benar sekali mereka ini sweet couple yg karakternya trs berkembang sepanjang cerita.. Apa lg kl mereka jd versi chibi, cute bgt.
Terima kasih author-san, semangat trs menulisnya ya..
Post a Comment